REJOGJA.CO.ID, BATANG -- Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, meminta pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat bersikap netral di pelaksanaan Pemilihan Umum 2024 karena lembaga ini berfungsi sebagai pembina dan pengayom umat Islam.
"Di tahun politik seperti sekarang ini, kami berharap Majelis Ulama Indonesia dapat berperan menjaga kondusifitas masyarakat agar tidak menjadi panas," kata Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Kamis (23/3/2023).
Menurut dia, pengurus MUI seyogianya terus bisa meningkatkan perannya dalam melayani umat, terutama dalam mencegah dan meredakan perselisihan atau perbedaan terkait keagamaan.
Apalagi memasuki bulan suci Ramadan 1444 Hijriyah, lanjut dia, para pengurus bisa memantau keadaan dan kegiatan masyarakat agar situasi tetap kondusif.
"Kegiatan yang tidak sejalan dengan roh ibadah di bulan suci Ramadan 1444 Hijriah ini, mari bisa dikendalikan secara bersama-sama," kata Lani Dwi Rejeki.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Batang Zaenul Iroki menyampaikan sikapnya untuk membantu program pemerintah terutama permasalahan yang esensial.
Permasalahan esensial seperti perselisihan umat, kata dia, terkadang muncul secara mendadak dan harus cepat diredakan oleh peran tokoh agama yang ada di MUI.
"Oleh karena, jika memang diperlukan dan mendesak kami selaku MUI akan mengeluarkan fatwa untuk mengambil jalan tengahnya. Demikian pula, kami juga akan menjadi mesin pendingin dan netral, serta tidak memiliki kepentingan di Pemilu 2024," katanya.