REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023. Ketua Umum Aptikom, Benny Mutiara, mengatakan rakernas menghasilkan 'Deklarasi Joga 2023 Aptikom untuk Indonesia'
"Berdasarkan kesepakatan kita dan berdasarkan Rakernas 2023, Aptikom bersepakat menyatakan sebuah deklarasi. Deklarasinya kita sebut Deklarasi Jogja 2023 Aptikom untuk Indonesia," kata Benny dalam konferensi pers, di kampus Universitas Amikom Yogyakarta, Senin (20/3/2023).
Dikatakan, di tengah tantangan global yang semakin tinggi di berbagai sektor kehidupan, Aptikom memandang penerapan kecerdasan artifisial dapat memberikan solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Untuk itu, Aptikom merinci sejumlah poin deklarasi untuk bangsa dan negara.
"Aptikom akan berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Digital pada 2030 melalui penyusunan road map Indonesia Digital 2030 menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Benny menuturkan, Aptikom akan menjadikan seluruh perguruan tinggi dan program studi anggota Aptikom menjadi sumber utama lahirnya talenta digital bangsa Indonesia yang kompeten dan berintegritas.
Kemudian Aptikom mendorong penguatan penerapan kecerdasan artifisial di berbagai sektor kehidupan yang dilandasi etika dan nilai luhur kebangsaan. Melalui penyusunan kode etik, kecerdasan artifisial, dan robotika.
"Aptikom untuk perguruan tinggi, Aptikom akan menjadi jembatan bagi perguruan tinggi Indonesia khususnya anggota Aptikom untuk go internasional melalui kerja sama dan kolaborasi bidang pendidikan dan riset yang berkualitas dengan berbagai kampus di luar negeri," tegasnya.
Selain itu Aptikom akan membantu perguruan tinggi dalam mengadopsi dan mengakselerasi pemanfaatan kecerdasan artifisial untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi di Indonesia di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kemudian untuk program studi, Benny mengungkapkan Aptikom mempercepat peningkatan mutu pembelajaran program studi khususnya bagi 2.454 program studi bidang informatika dan komputer melalui penerapan kurikulum berbasis OBE (outcome based education) dan bermuatan kecerdasan artifisial secara sistematis, kontinu, dan konsisten.
"Untuk dosen, Aptikom mendorong percepatan kenaikan kualifikasi, keahlian, dan kompetensi dosen anggota Aptikom melalui pembinaan dan pembimbingan yang intensif dan berkelanjutan," ungkapnya.
Selain itu, Aptikom juga meningkatkan kualitas keilmuan dan penelitian dosen melalui penyusunan road map penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bidang infokom berbasis kecerdasaan artifisial.
Untuk mahasiswa, Benny mengatakan Aptikom memfasilitasi proses pembelajaran yang berkualitas, mudah diakses, dan biaya terjangkau bagi mahasiswa di berbagai pelosok negeri melalui program massive open online course (MOOC), program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dan pelatihan kompetensi.
Aptikom juga mendorong peningkatan mutu mahasiswa dan lulusan bidang informatika dan komputer melalui penguatan lembaga sertifikasi kompetensi di perguruan tinggi dan lembaga sertifikasi profesional.
"Aptikom secara khusus mendorong peningkatan kompetensi mahasiswa di bidang kecerdasan artifisial agar mampu bersaing di tingkat global melalui pemanfaatan center of excellence perguruan tinggi anggota Aptikom," terangnya.
Rakernas Aptikom dihadiri 75 peserta. Peserta berasal dari Aceh hingga Papua. Tujuan diadakan kegiatan tersebut adalah untuk menyusun program kerja selama satu tahun ke depan dari 2023 - 2024.