REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DIY menyebut becak dengan tenaga penggerak listrik akan dioperasikan pada 2024 mendatang. Saat ini, ada 17 unit prototype becak listrik yang sudah diproduksi.
Direncanakan, pihaknya memproduksi kembali 50 unit becak listrik untuk dapat dioperasikan di 2024 mendatang. Saat ini, tahapannya masih dalam proses uji coba sebelum nantinya diproduksi secara massal dan dioperasikan.
"Ini tahapannya uji coba kan, dari semua produksi prototype yang sudah diproduksi dicoba, ada tim ahlinya. Ketemu mana yang direkomendasikan, nanti dengan yang (dari direkomendasikan) itu nanti kita produksi massal. Nanti di akhir produksi massal, karena tahapannya macam-macam, termasuk registrasi untuk laiknya itu, jadi tidak bisa sembarangan," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti, di kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (20/3/2023).
Direncanakan, kawasan wisata Malioboro akan menjadi pilot project untuk beroperasinya becak listrik ini. Becak listrik tersebut diproduksi untuk menggantikan becak kayuh tradisional dan becak motor (bentor).
"Ini kan baru pilot project yang ada di Malioboro, nanti kalau ini sudah berhasil akan diterapkan di kawasan-kawasan yang lain," ujar Made.
Ia menuturkan, pihaknya sudah mendata berapa saja bentor dan juga becak kayuh, khususnya di kawasan Malioboro. Untuk operasionalnya sendiri nantinya, pihaknya juga sudah melakukan pengaturan secara zonasi dan secara kelembagaan.
Nantinya, becak listrik yang akan dioperasikan ini berdasarkan kapasitas dari celukan yang ada di Malioboro. Celukan tersebut digunakan untuk parkir becak listrik nantinya, termasuk andong.
"Jadi jangan sampai melebihi kapasitas (celukan) yang ada di sana. Nanti dari sistem operasionalnya itu, kami serahkan ke kelembagaan itu yang bentuknya koperasi nanti untuk mengatur dari sisi operasionalnya," jelasnya.