Ahad 20 Jul 2025 06:26 WIB

Gubernur Jateng Sebut Transaksi Soloraya Great Sale 2025 Sudah Tembus Rp 7 Triliun

Nilai transaksi tertinggi ada di Kabupaten Karanganyar dan Kota Solo.

Red: Fernan Rahadi
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi (kiri)
Foto: Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi (kiri)

REJOGJA.CO.ID, SOLO -- Nilai transaksi pada gelaran Soloraya Great Sale 2025 sudah mencapai sekitar Rp 7 triliun atau 70,84 persen dari target capaian Rp 10 triliun.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, nilai tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah. Sebab, event tersebut masih akan berlangsung hingga 31 Juli 2025 mendatang.

"Sudah Rp 7 triliun. Ini masih bisa berkembang, karena masih ada event-event yang kita lakukan," kata Luthfi di sela kunjungan kerjanya di Kota Surakarta, Sabtu (19/7/2025).

Nilai transaksi tersebut merupakan akumulasi transaksi harian di tujuh kabupaten/kota se-Soloraya. Untuk sementara ini, nilai transaksi tertinggi ada di Kabupaten Karanganyar dan Kota Solo.

Adapun nilai transaksi di masing-masing kabupaten/kota antara lain Kabupaten Karanganyar nilai transaksi sudah tembus Rp 2,5 triliun, Kabupaten Boyolali Rp 232 miliar, Kabupaten Klaten, Rp 181 miliar, Kabupaten Sukoharjo Rp 506 miliar, Kabupaten Wonogiri Rp 132 miliar, Kabupaten Sragen Rp 890 miliar, dan Kota Solo Rp 2,1 triliun.

Luthfi optimistis sisa target sebesar 29,16 persen akan dapat dipenuhi dengan sejumlah kegiatan yang dilaksanakan sampai akhir bulan ini, sehingga target Rp 10 triliun akan dicapai pada akhir kegiatan.

"Nanti ada event anggrek, ada otomotif, dan banyak kegiatan lain yang belum dilakukan eksplorasi. Saya yakin bisa mencapai Rp 10 triliun nanti," ujarnya didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sujarwanto Dwiatmoko.

Lebih lanjut, potensi besar yang terlihat dari Soloraya Great Sale 2025 akan direplikasi di eks karisidenan lainnya. Hal itu sebagai upaya untuk menumbuhkan wilayah aglomerasi ekonomi.

"Memang itu perencanaan kita untuk aglomerasi. Setelah ini akan kita geser ke eks karesidenan Semarang dan Pati," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement