REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Krista Exhibitions sebagai penyelenggara pameran berskala internasional, Jumat (9/5/2025) mengumumkan penyelenggaraan Jogja Food & Beverage Expo 2025, yang akan diselenggarakan bersamaan dengan Jogja Pack & Process Expo, Jogja All Tea Expo, dan Jogja Print Expo 2025. Keempat pameran industri yang akan berlangsung pada tanggal 21-24 Mei 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, tersebut menandai ekspansi perdana Krista Exhibitions di kota Yogyakarta.
Jogja Food & Beverage Expo dan Jogja Pack & Process Expo 2025 disebut akan
menjadi wadah strategis bagi para pelaku industri untuk menampilkan inovasi dan tren
terkini di sektor makanan, minuman, dan kemasan. Dirancang sebagai platform
terpadu, pameran ini mempertemukan seluruh rantai nilai industri mulai dari produsen
bahan baku, pelaku pengolahan dan pengemasan, hingga distributor dan UMKM dengan pembeli potensial, mitra bisnis, serta investor dari dalam maupun luar negeri.
Sementara itu, Jogja All Tea Expo 2025 akan menjadi ajang eksklusif bagi para
pecinta teh, produsen, dan pemangku kepentingan di industri teh, baik dari dalam
maupun luar negeri. Pameran ini akan menampilkan beragam jenis teh, teknik
penyeduhan, hingga inovasi produk berbasis teh yang sedang berkembang.
CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim menyatakan bahwa Jogja Food &
Beverage Expo 2025 yang berlangsung bersamaan dengan Jogja Pack & Process
Expo dan Jogja All Tea Expo 2025 akan menjadi pusat inovasi yang mempercepat
pertumbuhan dan kolaborasi lintas sektor, khususnya di industri makanan, minuman,
teh serta kemasan dan pengolahan.
"Pameran ini menawarkan peluang luar biasa bagi para pelaku industri untuk memperkenalkan produk inovatif, memperluas jaringan, dan menguasai wawasan baru terkait dinamika pasar yang berkembang pesat. Dengan melibatkan berbagai pihak dari seluruh rantai pasokan mulai dari produsen bahan baku hingga pengemas, kami menciptakan ruang untuk kolaborasi dan pertukaran ide yang berharga. Perpaduan antara inovasi terkini dan hubungan bisnis yang terfokus akan memperkuat posisi Indonesia khususnya Yogyakarta di pasar global, memperkuat daya saing industri makanan, minuman, serta kemasan dan pengolahan baik di tingkat domestik maupun internasional," ungkapnya.
Pameran ini akan menghadirkan lebih dari 150 peserta, termasuk 40 pelaku
UMKM, yang akan menampilkan beragam produk unggulan dari sektor makanan, minuman, kemasan, dan percetakan. Diselenggarakan selama empat hari dengan
target 9.000 pengunjung, pameran ini menjadi ajang yang memperlihatkan kekayaan
kuliner Nusantara sekaligus inovasi global dari para produsen, importir, dan distributor
yang turut berpartisipasi. Pameran ini akan dimeriahkan oleh kompetisi memasak
Bakat Boga Challenge yang diselenggarakan oleh Association of Culinary
Professionals (ACP) yang menjadi ajang unjuk kreativitas 50 peserta dalam mengolah
bahan pangan lokal menjadi sajian inovatif.
Selain itu, pengunjung dapat mengikuti Workshop Pastry & Bakery Culinary, serangkaian kelas praktis bersama chef profesional yang membawakan topik seperti Butter Cookies for Competition, Gelato Pastry untuk Bisnis, Chocolate Soft Cookies, Chocolate Drinks, Indonesian Travel Cake, Dubai Chocolate, Gelato in Jar, Chocolate Biscuit Sandwich, dan Chocolate for Competition.
Dalam mendukung sektor minuman, akan digelar Talkshow Teh bersama
Dewan Teh Indonesia (DTI) dan Asosiasi Teh Indonesia (ATI) yang membahas masa
depan industri teh dari sisi keberlanjutan, inovasi, dan ekspor, serta Talkshow Kopi
bersama DEKOPI yang membedah tren kopi nusantara dan strategi daya saing di
pasar global. Aksi demo masak juga akan ditampilkan di Cooking Demo Stage oleh
chef ternama seperti Chef Yongki, Chef Achen, dan Chef Merry, yang membawakan
resep unggulan dan teknik memasak langsung di hadapan pengunjung.
Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat mengikuti seminar dan workshop yang membahas tren pasar makanan dan minuman, inovasi bahan baku, strategi pemasaran digital, dan praktik keberlanjutan dalam industri makanan dan minuman, serta menjalin koneksi bisnis melalui sesi Business Matching yang mempertemukan pelaku usaha dengan investor dan mitra potensial. Dengan rangkaian acara yang padat dan relevan,
pameran ini menjadi momentum penting untuk membangun jejaring, memperkenalkan produk, serta memperkuat posisi industri makanan minuman dan teh Indonesia di pasar nasional maupun global.
Kesuksesan pameran makanan Jogja Food & Beverages Expo 2025 tidak
lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah
Kota Yogyakarta, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Kementerian
Perindustrian Republik Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia,
KADIN Indonesia, KADIN Daerah Istimewa Yogyakarta, Gabungan Produsen
Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Dewan Teh Indonesia (DTI), Association of
Culinary Professionals (ACP), Indonesian Pastry Bakery Society (IPBS), Asosiasi
Logistik Indonesia (ALI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi
Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), serta berbagai institusi lainnya.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat pertumbuhan industri
makanan dan minuman (mamin) sepanjang 2024. Pertumbuhan ini sejalan dengan
perkembangan realisasi investasi yang dicatatkan sektor mamin. Wakil Menteri
Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan, realisasi investasi sektor
mamin mencapai Rp 110,57 triliun pada 2024. Pencapaian ini menandai minat
investor terhadap industri mamin dalam negeri.
Yogyakarta telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kuliner yang
kaya akan cita rasa dan tradisi. Seiring waktu, kuliner Yogyakarta terus berkembang,
menggabungkan unsur tradisional dengan inovasi modern yang menjadikannya
semakin menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dari sisi ekonomi, perkembangan kuliner Yogyakarta juga membawa dampak
positif. Meningkatnya jumlah wisatawan yang datang untuk menikmati kuliner khas
turut membuka peluang usaha bagi masyarakat setempat. Dengan kombinasi antara
pelestarian tradisi dan inovasi, kuliner Yogyakarta terus berkembang dan semakin
memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata kuliner unggulan di Indonesia.
Keunikan dan kreativitas dalam industri ini tidak hanya memperkaya pengalaman
wisatawan, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Sebagai kota budaya dan destinasi wisata kuliner, Yogyakarta memiliki potensi besar
dalam industri makanan dan minuman. Dengan menghadirkan pelaku industri dari
berbagai negara, pameran ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk
lokal serta membuka peluang ekspor lebih luas.