Rabu 07 May 2025 08:40 WIB

Yogyakarta Perkuat Ketangguhan Warga Melalui Workshop Citizen Science untuk Bencana Alam

Workshop di Yogyakarta menghadirkan perspektif dari pakar termuka.

Red: Fernan Rahadi
Workshop Citizen Science untuk Bencana Alam: Meningkatkan Kesadaran Publik Melalui Pelibatan Kelompok Rentan yang diselenggarakan oleh program UNESCO Management of Social Transformations (MOST), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Budi Luhur (UBL), dan UPN Veteran Yogyakarta, Selasa (6/5/2025).
Foto: dokpri
Workshop Citizen Science untuk Bencana Alam: Meningkatkan Kesadaran Publik Melalui Pelibatan Kelompok Rentan yang diselenggarakan oleh program UNESCO Management of Social Transformations (MOST), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Budi Luhur (UBL), dan UPN Veteran Yogyakarta, Selasa (6/5/2025).

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dalam upaya kolaboratif mengatasi tantangan ketangguhan bencana Indonesia, Workshop Citizen Science untuk Bencana Alam: Meningkatkan Kesadaran Publik Melalui Pelibatan Kelompok Rentan yang digelar di Yogyakarta resmi ditutup, Selasa (6/5/2025). Diselenggarakan oleh program UNESCO Management of Social Transformations (MOST), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Budi Luhur (UBL), dan UPN Veteran Yogyakarta, acara ini menonjolkan strategi berbasis komunitas untuk mengurangi risiko di salah satu negara paling rawan bencana di dunia.

Workshop yang dibuka oleh Plt Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Prof Anugerah Widiyanto tersebut menegaskan kerentanan Indonesia sebagai negara kepulauan di Cincin Api Pasifik. "Membangun ketangguhan masyarakat adalah prioritas nasional," kata Prof Widiyanto dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (7/5/2025).

"Citizen science—memberdayakan masyarakat untuk mengumpulkan, menganalisis, dan bertindak berdasarkan data bencana—adalah kunci meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan lokal, khususnya bagi kelompok marginal," katanya.

Inovasi untuk Ketangguhan yang Inklusif

Sorotan acara adalah peluncuran tiga sumber daya terobosan untuk mendemokratisasi edukasi kebencanaan: Pertama, aplikasi Web Scrollytelling, platform digital interaktif yang menyajikan kesiapsiagaan bencana melalui narasi imersif. Kedua, buku panduan "Kami Tangguh Kami Selamat" yang merupakan panduan berbasis komunitas dengan langkah-langkah praktis bagi kelompok rentan, serta film animasi '3 Kota 3 Cerita Satu Negeri', film bernuansa budaya yang menggambarkan ketangguhan bencana di berbagai wilayah Indonesia.

Produk ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan aksesibilitas, memastikan penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya dapat berpartisipasi aktif dalam pengurangan risiko bencana (PRB).

Kearifan Lokal Bertemu Keahlian Global

Workshop di Yogyakarta, puncak dari seri sebelumnya di Padang dan Palu Parigi, menghadirkan perspektif dari pakar terkemuka. Dalam keynote speech-nya, Prof Eko Teguh Paripurno (Pusat Studi Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta) menekankan PRB berbasis komunitas. "Ketangguhan dimulai dengan menghargai pengetahuan lokal. Dengan menjadikan masyarakat sebagai pusat kesiapsiagaan, kita memanfaatkan kekuatan sosial Indonesia untuk meminimalkan dampak bencana di masa depan," kata Prof Eko.

Pembicara lain termasuk Eva Rahmi Kasim (Kementerian Sosial), Kamal Riswandi (Kantor SAR Yogyakarta), dan Dr. Ir. Arief Wibowo (UBL), yang membahas tema mulai dari kerangka kebijakan hingga inovasi teknologi.

Komitmen pada Aksi Multidisiplin

Sebagai implementing partner, UBL mempertegas perannya dalam model PRB pentahelix yang mengintegrasikan akademisi, pemerintah, industri, masyarakat sipil, dan media. "Riset multidisiplin kami meliputi ilmu sosial, teknik, dan TI akan terus mendukung strategi kebencanaan inklusif," ungkap Rektor UBL, Prof Agus Setyo Budi.

Acara dihadiri secara antusias oleh komunitas rentan di Yogyakarta, dengan peserta berbagi pengalaman langsung menghadapi bencana serta merefleksikan filosofi budaya Jawa yang memperkuat ketangguhan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement