Jumat 28 Mar 2025 07:33 WIB

Tawur Agung di Candi Prambanan Bakal Dihadiri Wapres Gibran

Wisnu berharap dalam momen Nyepi ini umat dapat selalu menjaga pikiran positif.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Illustrasi Tawur Agung di Pelataran Candi Prambanan dalam rangkaian peringatan hari raya Nyepi.
Foto: Wulan Intandari
Illustrasi Tawur Agung di Pelataran Candi Prambanan dalam rangkaian peringatan hari raya Nyepi.

REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Upacara Tawur Agung Kesanga yang merupakan rangkaian peringatan Hari Suci Nyepi tahun Saka 1947 akan dihelat di pelataran Candi Prambanan, Jumat (29/3/2025). Acara ini rencananya akan dihadiri langsung oleh Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.

Ribuan umat Hindu dari berbagai penjuru tanah air juga akan berkumpul di Candi Prambanan untuk menyucikan alam semesta menjelang Hari Raya Nyepi.

"Wapres sudah dijadwalkan hadir dalam upacara Tawur Agung nanti bersama pak Menag," ujar ketua PDHI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya, Kamis (28/3/2025).

Wisnu menyampaikan rangkaian kegiatan upacara Tawur Agung akan dibagi dalam dua acara pokok, yakni seremonial pada pagi hari dan upacara inti persembahyangan bagi umat Hindu pada siang harinya. Adapun tema Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947 yang diangkat adalah Manawa Sewa Madhawa Sewa Mewujudkan Indonesia Emas 2045, 'Harmonisasi dalam Moderasi Beragama di Era Teknologi'.

Dia menjelaskan Tawur Agung Kesanga ini untuk mengembalikan keseimbangan antara manusia dan lingkungan, mengembalikan sari-sari alam yang telah digunakan manusia kepada para Butha. Kemudian juga menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan.

"Selain itu juga memohon keseimbangan bagi negara ini melalui doa-doa kita," paparnya.

Setelahnya, pada Hari Suci Nyepi yang jatuh pada Sabtu (29/3/2025), umat Hindu akan melaksanakan introspeksi diri dengan cara Catut Brata dengan Amati Geni – tidak menyalakan api, Amati Lelungan – tidak bepergian, Amati Lelanguan – tidak mencari hiburan dan Amati Karya – tidak bekerja.

Umat juga akan melakukan Tapa atau pengendalian diri, Brata atau puasa, Samadhi atau meditasi dan Yoga untuk mencapai keseimbangan jasmani dan rohani.

Wisnu berharap momen Nyepi ini umat dapat selalu menjaga pikiran positif dan mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada. Dia juga mengingatkan agar semua umat untuk tidak bermalas-malasan, putus asa, berpikiran gelap, berbohong, mudah marah, berbuat jahat, melakukan aksi jahat bahkan kekerasan, menipu hingga mabuk-mabukan.

"Tentunya kita harus meningkatkan kualitas kehidupan beragama, apapun agama kita, dengan tetap menjunjung tinggi toleransi dan keharmonisan dalam hidup bersama sebagai warga negara," ujarnya.

Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, I Nengah Duija menambahkan bahwa Nyepi menjadi rangkaian yang dimulai sejak Melasti, Tawur Agung Kesanga dan Nyepi. Harapannya bisa mempunyai dampak terhadap penyelamatan bumi.

"Hindu punya konsepsi penyelamatan bumi, dua hari nanti bagaimana bicara tawur agung menghilangkan elemen negatif selama satu tahun di bumi akan dinetralisir dikembalikan jadi positif. Kemudian 29 dunia menjadi sepi dan setelah itu akan lahir manusia baru. Ini konsepsi yang akan dilaksanakan," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement