Rabu 26 Mar 2025 21:20 WIB

Setelah Pusat Pangan, Taru Martani akan Kembangkan Resto & Jogja Lounge

Resto & Jogja Lounge akan menjadi turunan dari pusat pangan.

Red: Fernan Rahadi
Direktur Utama PT Tarumartani, Widayat Joko Priyanto (kanan), saat berbicara dalam acara sharing session dan buka puasa bersama di Taru Martani Coffee, Yogyakarta, Selasa (26/3/2025).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Direktur Utama PT Tarumartani, Widayat Joko Priyanto (kanan), saat berbicara dalam acara sharing session dan buka puasa bersama di Taru Martani Coffee, Yogyakarta, Selasa (26/3/2025).

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setelah mendapatkan mandat untuk menjadi pusat pangan, Taru Martani kini merambah masuk ke dalam industri hotel, restoran, dan kafe (horeka). Hal itu coba dibuktikan dengan rencana BUMD milik Pemda DIY tersebut membuka Resto & Jogja Lounge dengan konsep Cygar Lounge pertama dan satu-satunya di Indonesia.

"Rencana setelah Lebaran kami akan membuka Resto & Jogja Lounge di mana pengunjung bisa menikmati produk sigar berkualitas dan khas Taru Martani yang telah mendunia," ujar Direktur Utama PT Tarumartani, Widayat Joko Priyanto, dalam acara sharing session dan buka puasa bersama di Taru Martani Coffee, Yogyakarta, Selasa (26/3/2025).

Sebelumnya, Widayat mengingatkan, Taru Martani juga telah memperoleh mandat untuk menjadi pusat pangan DIY. Pada awalnya, pusat pangan tersebut memang hanya mengelola beras. Akan tetapi lantaran DIY memiliki 13 komoditi pangan strategis, Taru Martani juga akan mengelola komoditas lain seperti bawang merah, bawang putih, cabai, telur, hingga terigu.

"Ke depan sebanyak 13 komoditi tersebut juga akan kami kelola. Tujuannya adalah mengamankan cadangan pangan dan mengendalikan inflasi," tuturnya.

Pria asal Sragen, Jawa Tengah, tersebut menuturkan pusat pangan tersebut nantinya akan berupa fasilitas pergudangan yang akan menjadi pusat perdagangan grosir bahan pangan di wilayah DIY dan sekitarnya, fasilitas penyimpanan, serta pemasaran.

Sementara itu, Resto dan Jogja Lounge diakuinya memang menjadi turunan dari pusat pangan tersebut. Widayat menjelaskan, lounge tersebut akan menyasar konsumen middle-up, termasuk wisatawan mancanegara. 

"Nanti rencananya di Jogja Lounge ini juga akan ada meeting room, kemudian ada stage live music," tuturnya.

Keunggulan lounge nanti adalah keberadaannya yang berada di bangunan Warisan Budaya sehingga pengunjung nantinya juga bisa menikmati suasana Cagar Budaya Taru Martani yang sudah berdiri sejak 1918 tersebut.

"Rencananya Resto & Jogja Lounge Taru Martani akan di launching pada pertengahan Mei 2025," katanya.

Manager Caffe and Resto Taru Martani, Krisdiono Purwo menambahkan, Resto & Jogja Lounge yang membidik market menengah atas menyajikan menu menu spesial.

"Dari segi menu, nanti costumer disuguhkan pilihan, ada western, oriental, dan nusantara dengan harga kompetitif. Memang lebih mahal karena menu menu yang disajikan di Resto & Jogja Lounge diolah chef profesional," ungkapnya.

Menurut Krisdiono, konsep interior Resto & Jogja Lounge yang eksklusif nantinya bisa menampung 35 orang dalam satu waktu bersamaan. Sedangkan untuk meeting room memiliki kapasitas 20 orang.

"Untuk meeting room selain kelengkapan meeting, ruangan ber-AC dan toilet, di dalam juga ada fasilitas karaoke," katanya.

Krisdiono menandaskan dengan kelebihan lounge tersebut yang tidak dimiliki tempat lain, dirinya optimistis Resto & Jogja Lounge akan menjadi ikon baru kota Yogyakarta.

"Resto & Jogja Lounge Memiliki unique selling point, yakni makan dan minum bisa sambil menikmati cerutu berkualitas ekspor produk Taru Martani," kata Krisdiono.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement