Kamis 19 Dec 2024 14:12 WIB

Libur Nataru, Wisatawan Diwanti-wanti tak Berenang di Parangtritis

Pemda DIY memperkirakan akan ada 9,4 juta wisatawan yang masuk ke

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Upaya penyelamatan santri yang terbawa ombak di Pantai Parangtritis.
Foto: Dokumen
Upaya penyelamatan santri yang terbawa ombak di Pantai Parangtritis.

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mewanti-wanti wisatawan yang akan berlibur di DIY selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), terutama di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul. 

Wisatawan diminta untuk lebih waspada dengan tidak berenang di area yang dipasang bendera merah. Pasalnya, di kawasan Parangtritis memiliki beberapa palung.  

“Khusus hadapi musim libur Tahun Baru, wisatawan agar lebih waspada kala bermain di Parangtritis. Patuhi dilarang berenang di antara bendera merah. Laut tenang adalah palung, ini yang tidak dipahami,” kata Kepala BPBD DIY, Noviar Rahmad di Kantor DPRD DIY, Kota Yogyakarta, Rabu (18/12/2024).  

Selain itu, Noviar juga menuturkan agar wisatawan maupun masyarakat mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi. Terlebih, DIY masih berstatus siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga awal Januari 2025. 

“(Saat ini sering) Hujan lebat, ada bahaya longsor, bencana bisa kapan saja datangnya, butuh mitigasi bencana. Bisa akses informasi Info BMKG di aplikasi," ucap Noviar.

Seperti diketahui, lonjakan wisatawan ke DIY diprediksi akan terjadi pada masa libur Nataru. Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memperkirakan akan ada 9,4 juta wisatawan yang masuk ke DIY selama periode tersebut.

Terlebih, libur Nataru juga dibarengi dengan libur sekolah. Untuk itu, DIY melakukan persiapan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan. 

Wakil Gubernur (Wagub) DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan, prediksi tersebut lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yakni 8,9 juta wisatawan yang masuk ke DIY. Pihaknya pun melakukan berbagai persiapan, terlebih saat ini DIY juga berstatus siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga awal Januari 2025.

Dikatakan, pihaknya mengutamakan pengamanan akses menuju destinasi wisata yang rawan bencana alam. Nantinya, akan dilakukan antisipasi, salah satunya dengan menambah rambu-rambu di daerah rawan bencana. 

Meskipun kondisi DIY sedang darurat bencana hidrometeorologi, katanya, DIY tidak bisa serta merta menutup akses wisatawan untuk datang ke DIY. “Kita lebih kepada pencegahan saja karena peningkatan eskalasi kebencanaan kan tidak mungkin kita hindari, dan itu berlaku hampir di seluruh wilayah," kata Wagub DIY. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement