Senin 18 Nov 2024 10:31 WIB

Kiat Sukses Siti Khoiriah, Memulai Bisnis Mi Lidi dengan Modal Rp 100 Ribu

Kia memulai bisnisnya pada usia yang sangat muda.

Red: Fernan Rahadi
Wanita sukses. Ilustrasi
Foto: www.freepik.com
Wanita sukses. Ilustrasi

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Berawal dari modal awal sebesar Rp100 ribu, Siti Khoiriyah atau Kia Raya berhasil mengembangkan bisnis camilan tradisional ini hingga meraih omzet miliaran rupiah. Kisah pengusaha muda di balik brand mi lidi Si Umang itu menjadi inspirasi bagi banyak calon pengusaha yang ingin memulai usaha dengan modal terbatas. Melalui tekad kuat, kreativitas, dan strategi pemasaran yang cermat, Kia membuktikan bahwa keterbatasan modal bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan.

Kia memulai bisnisnya pada usia yang sangat muda. Saat itu, ia dan keluarganya sedang mengalami masalah keuangan yang cukup serius. "Saya tidak punya banyak pilihan. Memulai bisnis adalah cara saya untuk membantu keluarga dan mengubah hidup kami," ujar Kia dalam siaran pers, Senin (18/11/2024).

Ia memutuskan untuk menjual mie lidi, camilan populer di kalangan anak muda, dan memasarkannya secara online. Sambutan konsumen yang positif mendorongnya untuk mengembangkan produk dengan berbagai varian rasa.

Dalam perjalanannya, Kia menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal manajemen dan keuangan. "Ada saat-saat sulit ketika saya hampir menyerah, terutama ketika harus mengelola keuangan yang terbatas dan menjaga stok tetap tersedia," ungkapnya.

Namun, setiap tantangan dijadikan Kia sebagai pembelajaran. Ia belajar dari pengalaman untuk mengelola bisnisnya lebih baik dan memastikan setiap langkah membawa Si Umang semakin berkembang.

Salah satu kunci sukses Kia adalah strategi pemasaran kreatif yang ia terapkan melalui media sosial. Ia memanfaatkan platform seperti Instagram dan TikTok untuk membangun hubungan langsung dengan pelanggan.

"Dengan media sosial, saya bisa berkomunikasi dengan konsumen secara langsung dan membagikan kisah perjalanan saya. Ini membuat mereka merasa dekat dengan brand Si Umang,” kata Kia.

Kampanye pemasaran yang personal ini berhasil menarik perhatian konsumen, terutama di kalangan anak muda, yang menjadi segmen pasar utama Si Umang.

Kia juga terus melakukan inovasi produk untuk menjaga minat pasar. Si Umang kini hadir dengan berbagai rasa unik seperti keju, balado, dan barbeque, yang membuatnya berbeda dari produk camilan sejenis.

"Saya ingin Si Umang tidak hanya dikenal sebagai camilan, tetapi sebagai produk yang memiliki cerita dan nilai. Setiap varian rasa adalah bagian dari cerita itu," jelas Kia. Pendekatan inovatif ini membuat Si Umang semakin populer dan meraih tempat khusus di hati konsumen.

Kisah Siti Khoiriah menunjukkan bahwa dengan modal minim, kerja keras, dan ide-ide kreatif, siapapun bisa membangun bisnis yang sukses. "Jangan takut untuk memulai dari kecil. Yang terpenting adalah ketekunan dan keyakinan bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil," kata Kia penuh semangat. Keberhasilan Si Umang membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih dari langkah kecil yang dijalani dengan tekad kuat dan visi yang jelas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement