REJOGJA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya (FMIPA UPR) berdayakan Kelompok Tani Maju Bersama Desa Talian Kereng, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Mereka melakukan transfer teknologi dan membantu peralatan untuk membuat pupuk organik berbahan baku limbah rumah tangga dan sisa panen.
Tim PKM yang berasal dari lintas jurusan adalah Reny Rosalina, SSi, MSi, PhD (Program Studi (Prodi) Kimia, FMIPA) sebagai ketua. Kemudian Dwi Hermayantiningsih, SSi, MSc (Prodi Kimia, FMIPA) dan apt Muhammad Priyadi, SFarm, MFarm (Prodi Farmasi, FMIPA).
Reny Rosalina menjelaskan PKM ini dilatarbelakangi banyak anggota kelompok tani yang menghadapi kekurangan pupuk. Selain itu, juga semakin mahalnya harga pupuk kimia untuk memenuhi kebutuhan pertanian padi ladang mereka. Akibat minimnya pupuk dan mahalnya pupuk kimia, membuat hasil panen anggota Kelompok Tani Maju Bersama kurang optimal, baik di ladang maupun pertanian sistem hidroponik.
"Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membekali para petani dengan pengetahuan praktis mengenai pembuatan pupuk organik yang ramah lingkungan. Kita juga menyerahkan alat pencacah jerami dan roller komposter untuk memudahkan petani membuat pupuk sendiri," kata Reny Rosalina.
Reny Rosalina menambahkan PKM ini mendapat pendanaan dari hibah Direktotat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2024. "Skemanya, Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dan ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat," kata Reny Rosalina di Kampus UPR, Rabu (11/9/2024).
Reny Rosalina menjelaskan pelatihan ini dilaksanakan di Aula Desa Talian Kereng dan rumah hidroponik Kelompok Tani Maju Bersama secara bertahap, dari Jumat (19/7/2024) hingga Selasa (3/9/2024). Tahap pelaksanaan meliputi penyuluhan sistem hidroponik, revitalisasi isntalasi hidroponik dan bantuan benih.
Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan dan pelatihan pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) sebagai dekomposer pupuk organik dan ecoenzim. Bahan bakunya dari limbah sayur dan buah, kedua bahan ini dapat digunakan sebagai tambahan nutrisi untuk tanaman hidroponik.
"Kemudian Tim PKM dosen FMPA UPR memberian alat pencacah jerami dan roller komposter. Mereka juga kita latih cara membuat pupuk organik dari bahan sisa panen yaitu jerami dan daun kering," kata Reny Rosalina.
Menurut Reny Rosalina, program pemberdayaan masyarakat ini bukan hanya berfokus pada pengembangan produk. Tetapi Tim PKM dosen FMIPA UPR juga memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat mengenai pentingnya penggunaan pupuk organik untuk mendukung pertanian dan ketahanan pangan berkelanjutan.
"Jadi program ini memberikan transfer teknologi oleh tim dan menghibahkan alat pencacah jerami/daun, roller composter. Selain itu, juga dilakukan revitalisasi instalasi hidroponik untuk mendukung produksi pupuk organik dan produksi sayuran hidroponik Desa Talian Kereng," katanya.
Program PKM ini, tambah Reny Rosalina, merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia yang semakin mahal dan berdampak negatif pada lingkungan. "Adanya pelatihan ini, kami berharap para petani dapat memanfaatkan bahan-bahan alami seperti sisa-sisa tanaman, kotoran hewan, dan limbah organik lainnya untuk menghasilkan pupuk yang berkualitas. Ini akan mengurangi biaya produksi dan menjaga kesuburan tanah secara alami,” kata Reny.
Reny mengharapkan program ini tidak hanya berhenti pada pelatihan dan pemberian peralatan saja. Tetapi Tim PKM dosen FMIPA UPR mendorong agar masyarakat bisa mandiri dalam bertani, memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitarnya. "Pertanian berbasis pada sumber daya lokal, kita tidak hanya mengurangi biaya, tetapi juga melestarikan ekosistem yang ada. Ini penting bagi generasi mendatang," katanya.
Menurut Reny, secara keseluruhan, pengabdian ini menunjukkan potensi besar kerjasama antar Tim PKM dosen FMIPA UPR dan masyarakat Desa Talian Kereng, khususnya Kelompok Tani Maju Bersama dalam mengatasi tantangan global saat ini khususnya di Bidang Ketahanan Pangan. "Kedepannya pupuk organik dan ecoenzim, dilakukan uji coba lebih lanjut untuk aplikasi pada pertanian padi ladang sebagai alternatif pupuk urea dan NPK dan pada pertanian hidroponik sebagai alternatif pengganti nutrisi AB Mix," harap Reny.
Sedang Dorci, Ketua Kelompok Tani Maju Bersama yang juga mengikuti pelatihan mengucapkan terima kasih kepada Tim PKM dosen FMIPA UPR. "Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam hal mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kami, ternyata bisa dibuat pupuk yang baik untuk tanaman. Kami harap ini bisa meningkatkan hasil panen dan menekan biaya produksi,” kata Dorci.
Sementara Kaliwus Asi, Kepala Desa Talian Kereng berharap pelatihan terhadap petani di wilayahnya tidak berhenti sampai di sini. Tetapi masih ada pelatihan-pelatihan yang berkelanjutan. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat" kata Kaliwus Asi.