Kamis 18 Jul 2024 16:13 WIB

Rektor Ceritakan Perjalanan UMS Capai Akreditasi Unggul Pertama se-Jawa Tengah

UMS memiliki Catur Dharma, yaitu pengajaran, penelitian, pengabdian, serta Al-Islam.

Red: Fernan Rahadi
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan perguruan tinggi pertama yang mencapai akreditasi Unggul di Provinsi Jawa Tengah. Prestasi tersebut disampaikan oleh Rektor UMS, Prof Sofyan Anif dalam kanal Youtube Inspirasi Untuk Bangsa, Kamis, (18/7/2024).
Foto: Humas UMS
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan perguruan tinggi pertama yang mencapai akreditasi Unggul di Provinsi Jawa Tengah. Prestasi tersebut disampaikan oleh Rektor UMS, Prof Sofyan Anif dalam kanal Youtube Inspirasi Untuk Bangsa, Kamis, (18/7/2024).

REJOGJA.CO.ID, SOLO -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan perguruan tinggi pertama yang mencapai akreditasi Unggul di Provinsi Jawa Tengah. Prestasi tersebut disampaikan oleh Rektor UMS, Prof Sofyan Anif dalam kanal Youtube Inspirasi Untuk Bangsa, Kamis, (18/7/2024).

Kanal Youtube Inspirasi Untuk Bangsa merupakan kanal yang bertujuan untuk mendokumentasikan perguruan tinggi di Indonesia yang terakreditasi unggul yang dikemas dalam bentuk video wawancara yang dipandu oleh pembawa acara, Bambang Sadono. Tayangan tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan edukasi.

Awalnya Sofyan menceritakan dinamika perjalanannya dalam memimpin UMS hingga akhirnya mencapai prestasi puncak dengan akreditasi unggul. Ia mengatakan saat dirinya menjadi Rektor UMS pada tahun 2017 belum terakreditasi unggul, tetapi karena Ia menjadi asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), sehingga ia mencoba mempelajari kelemahan hasil akreditasi UMS.

"Kami pelajari berdasarkan keilmuan BAN-PT, ternyata memang ada 32 poin yang bisa saya ajukan banding," ucap Rektor UMS.

Atas persetujuan teman-teman asesor yang lain, lanjutnya, ajuan banding 32 poin pertanyaan itu diterima oleh BAN-PT dan menetapkan ada 28 poin yang diterima. Jadi kita masuk kategori "A".

Setelah menyandang Akreditasi A sampai dengan tahun 2019, ada peraturan yang menyatakan ada konversi nilai "A" menjadi "Unggul". Kemudian, dilakukan konversi pada tahun itu dan disetujui karena segala persyaratan dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), Produktivitas Jurnal, Pembelajaran, Pendidikan Dosen, akhirnya UMS dinyatakan lolos konversi dari "A" menjadi "Unggul".

"Di Jawa Tengah itu baru pertama UMS, jadi kami ada semacam penghargaan dari Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) saat transisi dari Kopertis menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI), bahwa satu-satunya perguruan tinggi yang sudah mendapatkan predikat unggul yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta," kata Sofyan.

Sejak awal, yang dijadikan stressing dalam mencapai visi UMS adalah menjadi pusat pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang islami dan memberikan arah perubahan dunia. Kata kunci Arah Perubahan ini Ia buat instrumen untuk menentukan menjadi arah perubahan, yaitu UMS menjadi World Class University (WCU).

Mulai saat itu, Sofyan menetapkan ada 4 transformasi di bidang akademik, SDM, Digital, dan memperkuat hubungan kerjasama dengan luar negeri. Pada transformasi di bidang akademik, UMS memperkuat lembaga penjaminan mutu yang langsung berada di bawah rektor, menambah SDM yang kuat, membuat gugus penjaminan mutu, setiap program studi memiliki 2 sekretaris yang salah satunya bertugas khusus untuk menyusun dokumen, mengumpulkan dokumen, dan membuat kegiatan yang secara langsung mendukung akreditasi Unggul.

"Alhamdulillah 82 persen prodi kita sudah menyandang predikat unggul," kata Rektor.

Sebagai pusat IPTEK, implementasi yang dilakukan UMS adalah membuat Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) serta diikuti dengan pusat-pusat studi yang berada di bawahnya, sehingga hampir semua prodi UMS memiliki pusat studi.

Perwujudan karakter islami, UMS memiliki Catur Dharma, yaitu pengajaran, penelitian, pengabdian, serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Pada Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, UMS mempunyai beberapa kegiatan yang secara langsung berdampak pada tingkat keimanan dalam kehidupan kampus, meliputi: Kajian rutin selasa pagi secara daring; Kajian qiyamul-lail setiap malam jum'at; ada kajian yang sifatnya bulanan; serta tiap tahun melakukan baitul arqam bagi dosen, pimpinan, tenaga pendidik, yang itu dinilai kelulusannya sebagai dasar kenaikan pangkat. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement