Sabtu 04 May 2024 17:15 WIB

Festival Budaya Internasional 2024 Digelar, Sebanyak 416 Tiket Ludes Terjual

Acara utama Fesbud adalah talkshow dengan pembicara yang berasal dari tujuh negara.

Red: Fernan Rahadi
Ajang Festival Budaya Internasional 2024 yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa (23/4/2024) lalu.
Foto: dokpri
Ajang Festival Budaya Internasional 2024 yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa (23/4/2024) lalu.

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ajang Festival Budaya Internasional 2024 sukses diselenggarakan di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa (23/4/2024) lalu. Meskipun hanya sehari, namun antusiasme penonton sangat luar biasa. Total, sebanyak 416 tiket yang tersedia ludes terjual.

Fesbud tahun ini digelar sangat meriah dengan penampilan enam guest star yakni Bali Dance, Ratoh Jaroe, Buchaechum, Käse, Safelite, dan SDC yang merupakan sub departemen dari CCU-LM.

Mengusung tema 'EUPHORIA: Feel the Rhythm In Our Euphoria', Festival Budaya Internasional 2024 dibuka oleh Bali Dance Performance yang menyanyikan lagu Indonesia Raya. Acara dilanjutkan oleh sambutan dari Ketua Festival Budaya Internasional 2024, Alysia Meidiani. Anugrah

Kemudian, sambutan berikutnya adalah dari Presiden UKM Bahasa Asing 'SAFEL', Angeli Cariss ayang meresmikan acara, dan diakhiri dengan sambutan Wakil Rektor UNY, Soni Nopembri.

Festival Budaya Internasional atau biasa dikenal dengan Fesbud merupakan program pertama yang diselenggarakan oleh departemen CCU-LM. Fesbud merupakan acara yang diadakan setiap awal bulan setiap tahunnya yang berisi pengenalan budaya 6 negara yang tergabung dalam UKM Bahasa Asing 'SAFEL'.

 

Acara utama di Fesbud adalah talkshow dengan orang asing dengan pembicara dari tujuh negara yakni Kim Boyeon dari Korea Selatan, Ryoga Yoshikawa dari Jepang, Han Zhongshu dari China, Delloye Zoé dari Perancis, Saniya dari Kazakhstan, Muqaddas Sajjad dari Pakistan dan Novinda Zahra R. dari Indonesia. 

Selain sesi talkshow yang terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama Korea Selatan, Jepang, Pakistan dan Indonesia, dan sesi kedua Perancis, China dan Kazakhstana. Dua di antaranya menampilkan musik dan dance dari negaranya masing-masing.  

Saniya dari Kazakhstan menyanyikan sebuah lagu dengan ukulelenya dan Muqqaddas dari Pakistan menari bersama temannya. Setelah talkshow berakhir terdapat kuis yang dapat diikuti oleh peserta dan apabila peserta mengoreksi jawabannya maka akan mendapat hadiah.

Selain mendengarkan talkshow orang asing, peserta berkesempatan mengunjungi stand orang asing yang berisikan hal-hal terkait masing-masing negara. Peserta juga mendapat makanan ringan yang disediakan panitia. Jadi setiap peserta akan mendapatkan dua kesempatan untuk mencicipi jajanan dari tujuh stand yang ada.

Nantinya, peserta akan mendapatkan stempel pada gelang tiket yang dikenakannya. Di stand yang mereka kunjungi, peserta bisa berinteraksi langsung dengan orang asing dan bertanya tentang budaya bahkan kebiasaan masing-masing negara.

Manfaat yang didapatkan peserta dari Fesbud sangat banyak. Terdapat games stand berhadiah, stand persewaan kostum tradisional dari negara-negara di SAFEL dengan harga terjangkau yakni Rp 10 ribu per 15 menit. Selain itu juga terdapat stand merchandise Fesbud yaitu gantungan kunci, stiker, kipas tangan, dan kaos), photobooth yang banyak dikunjungi peserta, stand sponsor dari kosmetik Wardah dan Tavi, serta IM3.

Terdapat juga makanan enak dari tenant Fesbud dengan menu yang berbeda dari yang lain. Selain itu Fesbud juga mengadakan CosWalk Competition (Cosplay Walk) yang dihadiri banyak cosplayer dengan antusias. Diakhiri dengan Sing Together, Fesbud ditutup dengan pesta kembang api di malam hari. Meskipun sesekali diguyur hujan saat open gate, antusiasme penonton terlihat tidak surut. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement