REJOGJA.CO.ID, BANJARNEGARA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara, Jawa Tengah, menyiapkan relokasi bagi belasan keluarga yang terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan. Korban bencana akan direlokasi ke hunian tetap (huntap). Sebelum itu, terlebih dahulu dibangun hunian sementara (huntara).
“Berdasarkan kajian yang dilakukan Badan Geologi, lokasi bencana tanah bergerak di Kalitlaga itu masuk zona merah, tidak layak huni, sehingga warganya harus direlokasi,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Aris Sudaryanto, Sabtu (16/3/2024).
Menurut Aris, hingga kini pergerakan tanah masih terjadi di wilayah Desa Kalitlaga, terutama saat turun hujan lebat. Karena itu, Pemkab Banjarnegara terlebih dahulu menyiapkan huntara bagi korban terdampak bencana, sambil menunggu penyiapan lahan relokasi untuk huntap.
Aris menjelaskan, pembangunan 16 unit huntara bagi korban bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga dilakukan bersamaan dengan 19 unit huntara bagi korban tanah longsor di Desa Nagasari, Kecamatan Pagentan.
“Ini pembangunan huntara tahap ketiga. Sedangkan untuk hunian tetapnya nanti setelah tanggap bencana karena sekarang masih tanggap darurat sampai 29 Maret,” kata Aris.
Aris mengatakan, huntara tahap pertama telah diserahkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto kepada 12 keluarga korban bencana longsor di Desa Jembangan, Kecamatan Punggelan, pada Januari 2024.
Kemudian, pada Jumat (15/3/2024), Pj Bupati menyerahkan secara simbolis 14 unit huntara tahap kedua untuk korban bencana longsor di sejumlah wilayah. Sebanyak delapan unit huntara ditujukan untuk delapan keluarga korban longsor di Desa Sipedang, Kecamatan Banjarmangu.
Satu unit huntara untuk dua keluarga di Desa Aribaya, Kecamatan Pagentan, tiga unit huntara untuk empat keluarga di Desa Tlaga, Kecamatan Punggelan, dan dua unit huntara untuk dua keluarga di Desa Kalitlaga.
“Kami berharap para korban bencana bisa lebih tenang tinggal di huntara dan bisa beraktivitas seperti biasa lagi, sambil menunggu penanganan lanjutan berupa pembuatan hunian tetap,” kata Aris.
Dalam siaran pers Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Banjarnegara, Pj Bupati Tri Harso Widirahmanto mengharapkan warga dapat merawat huntara dengan baik, sambil menunggu pembangunan huntap, yang saat ini masih dalam tahap pengkajian lokasi.
Tri juga meminta para kepala desa untuk melakukan pendampingan lanjutan kepada para penghuni huntara. “Saat ini kami masih melakukan kajian geologi untuk menentukan lokasi hunian tetap. Kami akan terus memberikan dukungan untuk pembangunan hunian tetap,” kata Tri.