REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA — Seiring dengan tingginya harga bahan pokok di Yogyakarta, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY menggelar acara pasar murah di halaman Disperindag DIY di Jalan Kusumanegara Nomor 9, Yogyakarta, Kamis (22/2/2024). Fungsional Pengawas Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Sabar Santoso menyatakan acara ini diselenggarakan untuk membantu pengendalian harga bahan makanan pokok.
"Harapan kita kebutuhan masyarakat terpenuhi walaupun saya yakin belum semuanya terpenuhi. Tetapi minimal sudah ada sebagian yang kita penuhi," ujar Sabar, Kamis.
Pasar murah tersebut menjual berbagai macam kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran seperti beras bulog sebesar 51 ribu per 5 kilogram, gula pasir 15 ribu per kilogram, telur 26.500 per kilogram, dan minyak goreng 13 ribu per liter.
Produk bahan pokok yang dijual di antaranya beras, minyak goreng, gula, telur, bawang putih, dan tepung. Selain itu sejumlah UMKM juga turut meramaikan pasar murah dengan menjual berbagai macam produk makanan seperti aneka keripik, jus buah, salad buah, brondong, dan asinan.
Pantauan Republika, ratusan warga Yogyakarta terlihat antusias mendatangi pasar murah tersebut. Mereka tertarik karena harga kebutuhan pokok yang ditawarkan lebih murah daripada harga pasaran biasanya.
"Untuk kebutuhan pokok, karena setiap hari konsumsi ya jangan terlalu tinggi, karena harga beras aja sampai 18 ribu di warung-warung. Padahal sebelumnya belum pernah sampai segitu," kata Erna (36), salah satu konsumen pasar murah.
Sebelumnya, kenaikan harga beras di Yogyakarta telah menjadi sorotan utama dalam beberapa waktu terakhir. Di Pasar Beringharjo, harga beras pada Selasa (20/2/2024) meningkat signifikan.
"Harga beras semua naik. Dari yang harganya Rp 13 ribu menjadi Rp 18 ribu. Harapannya semoga cepat turun lah, kasian pembelinya,” kata Menthuk, seorang pedagang sembako di Pasar Beringharjo.