REJOGJA.CO.ID, MADIUN — Dinas Tenaga Kerja Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disnaker KUKM) Kota Madiun, Jawa Timur, memfasilitasi sejumlah perajin batik untuk mengikuti uji kompetensi. Dengan uji kompetensi ini, diharapkan keahlian para perajin diakui dan nilai produk batiknya dapat terangkat.
Kepala Disnakerkop dan UKM Kota Madiun R Andriono Waskito Murti mengatakan, untuk uji kompetensi itu pihaknya melibatkan Lembaga Standardisasi Profesi Canting Sejagad dari Semarang. Uji kompetensinya mencakup teori hingga praktik.
Dari 24 perajin batik yang mengikuti uji kompetensi itu, 22 di antaranya dinyatakan lulus. “Alhamdulillah, hampir semua lulus uji. Artinya, para perajin batik di Kota Madiun kemampuan dan keahliannya dalam hal batik sudah benar-benar mumpuni,” kata Andriono, Senin (22/1/2024).
Andriono menyebut peserta yang lulus ini bisa mendapatkan pengakuan secara formal ihwal keahlian dan kualitas produk yang dihasilkannya. “Jadi, uji kompetensi itu sangat penting. Artinya, keahlian para perajin batik kita memiliki pengakuan secara formal,” ujar dia.
Dengan begitu, Andriono berharap produk batik dari para perajin itu nilainya dapat terangkat. “Artinya, kami berharap adanya peningkatan. Kalau batiknya biasanya terjual ratusan ribu rupiah, dengan sudah dimilikinya sertifikat uji kompetensi ini bisa mendongkrak nilai jual produknya sampai jutaan rupiah,” ujar Andriono.