REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta kembali melakukan pengujian kualitas air sungai di Kota Gudeg tersebut pada 2024 ini. Hal ini mengingat indeks kualitas air (IKA) di Kota Yogyakarta belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Analis Kebijakan DLH Kota Yogyakarta, Intan Dewani mengatakan, selama 2023 IKA sungai yang ada di Kota Yogyakarta berada di angka 25-50 dengan skala 0-100. Dijelaskan Intan bahwa pencemaran yang terjadi di sungai sebagian besar disebabkan oleh limbah rumah tangga.
Baik itu limbah rumah tangga berupa tinja atau aktivitas mandi, hingga limbah cucian warga yang berada di wilayah bantaran sungai. Selain itu, pencemaran air sungai juga diakibatkan oleh limbah industri kecil yang masih membuang limbahnya ke sungai.
"Dari pemantauan yang dilakukan, parameter paling dominan yang membuat kualitas air sungai di Kota Yogyakarta memburuk adalah pengaruh bakteri e-coli," kata Intan yang juga Ketua Tim Kerja Pengawas Lingkungan Hidup tersebut belum lama ini.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk peka dan peduli dengan kelestarian sungai. Terutama di di empat sungai yang mengalir di Kota Yogyakarta yakni Sungai Code, Winongo, Gajahwong, dan Manunggal.
"Kita terus melakukan pengambilan sampel secara rutin untuk mengetahui tingkat pencemaran yang ada di sungai. Sampai sekarang masih didominasi oleh sampah rumah tangga, ini berdampak pada penurunan kualitas air kita," ucap Intan.
Kepala UPT Laboratorium Lingkungan DLH Kota Yogyakarta, Sutomo menyebut bahwa untuk 2024 ini dilakukan pengujian kualitas air sungai dengan rutin. Setidaknya, pihaknya melakukan pengujian setiap hari di lima titik di masing-masing sungai yang ada di Kota Yogyakarta.
"Kami mengambil beberapa sampel air dari empat sungai, kemudian kami bawa ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan dan disesuaikan oleh parameter tersebut," kata Sutomo.
Tidak hanya itu, DLH Kota Yogyakarta juga akan menargetkan penyelesaian sampel di 400 air sumur di Kota Yogyakarta selama 2024 ini. Termasuk di mata air di sepanjang sungai, dan pengambilan sampel udara di beberapa titik di Kota Yogyakarta.
"Untuk tahun ini kami sudah full booked untuk melakukan pengecekan air di empat sungai yang ada di Kota Yogyakarta. Bahkan kita belum bisa memberikan jadwal untuk OPD lainnya. Semoga kualitas air di sungai lebih diperhatikan lagi, sehingga di Kota Yogyakarta kualitas air sungai lebih baik dari tahun sebelumnya," ungkap Sutomo.