REJOGJA.CO.ID, SRAGEN — Puluhan warga di wilayah Kelurahan Ngembatpadas, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dikabarkan mengalami gejala keracunan makanan. Gejala keracunan itu diduga muncul setelah pertemuan rutin Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di kantor Kelurahan Ngembatpadas.
Dilaporkan ada sekitar 31 warga yang mengalami gejala keracunan makanan, seperti pusing, mual, muntah, dan diare. Kepala Polsek (Kapolsek) Gemolong AKP Liyan Prasetyo menjelaskan, bermula pada Senin (15/1/2024), sekitar pukul 13.30 WIB, di mana ada pertemuan rutin PKK.
Dalam kegiatan itu disajikan bermacam penganan yang dipesan salah satu peserta pertemuan dari tempat warga. Penganannya, antara lain arem-arem, sosis, dan kue mutiara. Pada sore harinya, menurut Kapolsek, salah satu warga merasakan gejala. “Perut terasa mual, panas, keluar keringat dingin dan pusing,” kata Kapolsek, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika, Rabu (17/1/2024).
Setelah itu, warga tersebut melapor kepada bapak lurah, yang langsung disampaikan kepada ibu lurah setempat. Ibu lurah lantas mengonfirmasi melalui grup WhatsApp (WA) PKK dan kantor kelurahan. “Ternyata banyak yang mengalami gejala serupa,” ujar Kapolsek.
Kapolsek mengatakan, ibu lurah lalu melapor kepada dokter dan mengarahkan tim gerak cepat (TGC) puskesmas untuk segera melakukan penanganan. “Setelah melaporkan ke Puskesmas Gemolong, Bu Lurah juga mengimbau warganya yang mengalami gejala mual, pusing, diare, serta muntah, untuk segera berobat ke Puskesmas Gemolong yang sudah dikoordinasikan,” kata dia.
Menurut Kapolsek, ada 31 warga yang mengalami gejala keracunan makanan. “Dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan dari Puskesmas Gemolong, bahwa diare massal tersebut diduga berasal dari makanan snack yang dikonsumsi oleh ibu-ibu PKK. Sampel sisa makanan yang dikonsumsi warga selanjutnya dibawa ke Puskesmas Gemolong dan akan dilakukan uji laboratorium,” ujar dia.
Kapolsek mengatakan, sampai saat ini kondisi warga yang mengalami gejala keracunan makanan itu masih dipantau bidan Kelurahan Ngembatpadas. Menurut dia, kondisi warga membaik. “Tidak ada yang menjalani perawatan di rumah sakit,” kata dia.