REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman, Arif Pramana, mengungkapkan ada peningkatan pergerakan orang pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebesar delapan persen ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk menghadapi kunjungan wisatawan ke Sleman, Dishub setempat telah melakukan koordinasi dengan beberapa stakeholder yang menyangkut lalu lintas.
"Dari aspek ketersediaan atau layanan jalan, baik jalan nasional atau jalan provinsi yang menjadi jalur alternatif sudah kita persiapkan mudah-mudahan pada 22 Desember semuanya sudah dalam kondisi baik, karena kemarin catatannya kalau jalur alternatif hanya tinggal Klangon-Tempel sama sebagian jalan di Godean," kata Arif di Aula Setda Kabupaten Sleman.
Ia mengungkapkan untuk pekerjaan konstruksi jalan baik kabupaten maupun provinsi saat ini sudah selesai. Namun untuk penambalan jalan tetap akan dilakukan hingga 31 Desember 2023.
"Kalau misalnya ada yang berlubang tanggal 25 dan itu membahayakan untuk lalu lintas ya harus segera ditangani pada hari itu juga, tidak bisa nunggu hari kerja dan sebagainya," ujarnya.
Selain kondisi jalan, kondisi penerangan di sejumlah ruas jalan di Sleman juga menjadi perhatian. Sejumlah titik yang sebelumnya dikeluhkan masyarakat seperti jalan arteri utara, underpass Kentungan, jalan arteri barat kini sudah dilakukan perbaikan dan penggantian lampu oleh Balai Pengelolaan Transportasi Darat kelas III DIY Kementerian Perhubungan.
"Sekitar 75 titik yang diperbarui plus penambahan lampu di Underpass Kentungan. Kemudian kami menambah 345 PJU (penerangan jalan umum) ruas jalan tersebar di Sleman plus perubahan ini kita masih mendapatkan alokasi tambahan 55 titik, berarti sekitar 400 penerangan jalan kabupaten yang kita tambah," ujar dia.
Selama perayaan Nataru, Dishub juga menyiapkan tim untuk bersiaga. Terdapat empat tim, tiga tim akan bertugas di pagi hari, sedangkan satu tim akan bertugas malam hari.
"Sehingga kalau ada hal-hal yang sifatnya emergensi misalnya kabel kesangkut kendaraan berat, kemudian putus, ada tiang nyetrum dan seterusnya itu sehingga tidak perlu menunggu harus besok. Itu bisa kami tangani," ungkapnya.
Arif menambahkan, kendaraan berat yang mengangkut material urugan jalan tol akan berhenti beroperasi sementara di 21 Desember 2023. Laporan tersebut telah ia terima dari pengelola jalan tol Solo-Yogyakarta.
"Nantinya tanggal 21 sudah berhenti untuk pengangkutan material urugan. Demikian juga yang seksi 2,2 Yogya-YIA di Ring Road Barat itu UTY ke barat, saat ini sudah melakukan pengaspalan untuk dua sisi hanya timur simpang empat Kronggahan, infonya akan dilakukan dengan rigid payment," kata dia.