Selasa 07 Nov 2023 10:04 WIB

Pasar Murah Bahan Pokok Sasar Pekerja Kawasan Industri Semarang

Program ini adalah salah satu upaya meringankan beban para pekerja.

Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah warga antre untuk mendapatkan beras dan minyak goreng pada program gerakan pasar pangan murah di Semarang, Jawa Tengah (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Sejumlah warga antre untuk mendapatkan beras dan minyak goreng pada program gerakan pasar pangan murah di Semarang, Jawa Tengah (ilustrasi)

REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang menggelar Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman), dengan menyasar para pekerja di kawasan industri untuk mendapatkan akses komoditas pangan strategis.

"Hari ini saya ada di PT Sango, di mana baru pertama kalinya Pemkot Semarang mengadakan Pak Rahman di sektor industri," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang.

Diakuinya, Pak Rahman merupakan program unggulan Pemkot Semarang untuk membantu masyarakat mencukupi kebutuhan pokoknya, apalagi seiring dengan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan.

Ia mengatakan selama ini Pak Rahman digelar di kantor kecamatan, kantor kelurahan, hingga tempat ibadah. Dan saat ini mulai dilaksanakan di kawasan industri yang memiliki banyak pekerja.

Para pekerja pabrik, khususnya perempuan dan masyarakat sekitar Pabrik PT Sango Ceramics Indonesia di Jalan Raya Randugarut KM 14 Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, yang menjadi sasaran program Pak Rahman kali ini.

"Ini adalah salah satu upaya meringankan beban para pekerja, sekaligus mendekatkan diri kepada masyarakat. Para pekerja, terutama pekerja perempuan kan tidak ada waktu untuk belanja karena harus bekerja sehingga kami hadir dengan menggelar Pak Rahman," ujar dia.

Para pekerja bisa berbelanja aneka kebutuhan pokok, termasuk beras dan gula, kemudian juga buah dan sayur dengan harga terjangkau karena langsung dari distributor maupun petani.

"Tadi ada telur selisihnya Rp 6.000 per kilogram, beras selisih Rp 2.000 per kg. Sebenarnya harga aslinya ya segitu, tapi karena melalui rantai distribusi yang panjang sehingga yang sampai ke konsumen jadi lebih mahal," jelasnya.

Menurut dia, Pak Rahman adalah upaya Pemkot Semarang memotong rantai distribusi melalui kerja sama dengan Bulog, IDFood, dan para pelaku usaha, serta badan usaha milik petani (BUMP) untuk menekan harga jual.

Rencananya, kata dia, Pak Rahman akan digelar secara rutin setiap bulan sekali di PT Sango. Sehingga bisa memberikan dampak yang sangat luar biasa kepada para pekerja khususnya ibu-ibu rumah tangga.

"Dengan hadirnya Pak Rahman, ibu-ibu tidak perlu ke pasar karena sudah hadir langsung jemput bola, tentunya sangat menguntungkan karena produk yang dijual masih fresh atau segar, dan harganya di bawah pasaran," ungkap dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement