REJOGJA.CO.ID, UNGARAN -- Kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Merbabu tidak hanya membuat hutan kawasan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) mengalami kerusakan akibat banyak vegetasi yang terbakar. Namun juga mengakibatkan sejumlah satwa liar yang berhabitat di sana ikut mati terbakar.
Informasi seputar temuan bangkai satwa yang mati akibat terdampak kebakaran gunung Merbabu beberapa waktu lalu beredar luas melalui berbagai media sosial. Setidaknya sudah ada dua unggahan yang beredar melalui media sosial.
Salah satunya berupa rekaman video yang memperlihatkan bangkai seekor kera yang mati terbakar dan oleh perekam akan dikubur. Satu unggahan lain berupa foto yang memperlihakan tiga relawan yang salah satunya mengangkat bangkai seekor kijang yang sudah mati di sebuah lokasi lahan bekas terbakar.
Ihwal beredarnya informasi ini dibenarkan oleh pihak BTNGMb, yang juga menyebutkan telah mendapat laporan terkait temuan satwa yang mati terbakar dari relawan di lapangan.
"Iya betul, Mas, informasi tersebut (satwa yang mati terdampak kebakaran gunung Merbabu)," ungkap Plt Kepala BTNGMb, Nurpana Sulaksono yang dikonfirmasi, di Getasan, Kabupaten Semarang, Rabu (1/11/2023).
Sejauh ini, katanya, laporan temuan yang masuk adalah temuan satwa kijang (Muntiacus muntjak) yang mati di wilayah hutan BTNGMb. Tepatnya di sekitar jalur pendakian gunung Merbabu via basecamp Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan.
"Satu temuan lagi berupa bangkai seekor primata Macaca fascicularis, yang ditemukan di kawasan BTNGMb, di wilayah Kabupaten Boyolali," jelasnya. Sebelumny, Nurpana menyampaikan, luasan hutan dan lahan BTNGMb yang terbakar di wilayah Kabupaten Semarang, total mencapai 489,8 hektare.
Adapun kawasan hutan dan lahan BTNGMb di wilayah Kabupaten Boyolali yang terbakar total mencapai 191,7 hektare dan di wilayah Kabupaten Magelang luas total mencapai 167 hektare.
“Total luasan ini merupakan perkiraan indikatif (sementara) yang dihitung berdasarkan berdasarkan lokasi hotspot serta laporan langsung personel yang melaksanakan monitoring di lapangan,” ujar dia.