REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Insiden gesekan antar organisasi kemasyarakatan (ormas) yang terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang, menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan pengamanan untuk meninkatkan koordinasi dan komunikasi.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, dari evaluasi atas penanganan dan penyelesaian atas insiden gesekan antar dua kelompok ormas di Muntilan tersebut, kuncinya ada pada komunikasi.
“Makanya, saya mengimbau agar insiden yang melibatkan dua kelompok ormas tersebut tidak ditarik- tarik pada ranah politik,” ungkapnya, usai menghadiri acara Apel Gelar Pasukan Operasi mantab Brata 2023/2024, di Lapangan Parade Kodam IV/Diponegoro, kompleks Makodam IV/Diponegoro, Watugong, Semarang, Rabu (18/10/2023).
Terkait insiden tersebut, kapolda menegaskan langsung memerintahkan kapolres serta berkoordinasi dengan dandim serta bupati Magelang untuk menyelesaikan secara kekeluargaan dan akhirnya dapat terselesaikan.
Karena pemicu terjadinya insiden tersebut hanya ketimpangan emosional massa dan akhirnya bisa dilakukan penetrasi melalui koordinasi dan komunikasi hingga permasalahannya dapat diselesaikan.
“Semua sekarang sudah clear (tuntas) dan telah kita jembatani melalui mediasi, sehingga tidak sampai menjadi potensi konflik pada saat kita melaksanakan kegiatan kepolisian,” ungkap kapolda.
Terkait dengan Operasi Mantab Brata, masih kata kapolda, merupakan operasi kepolisian mulai dari tingkat pusat sampai ke daerah. Operasi ini akan efektif berlangsung mulai 19 Oktober 2023 sampai 20 Oktober 2024 mendatang.
Pelibatan personel untuk operasi pengamanan Pemilu dan Pemilukada 2024 di Jateng ini mencapai hampir 22 ribu personel, yang terdiri dari unsur Polri, TNI, pemda, serta unsur terkait lainnya dalam mendukung tugas pengamanan.
Personel pengamanan ini nanti disebar di 117 ribu lebih TPS, dengan kualifikasi TPS sangat rawan, TPS rawan, dan TPS kurang rawan. Untuk kualifikasi TPS ini sudah dipetakan dan sudah disosialisasikan.
Masih dalam rangka tugas pengamanan Pemilu dan Pemilukada 2024, jelas Ahmad Luthfi, jajaran Polda Jateng juga telah melakukan berbagai kegiatan kepolisian guna mendorong kesiapan personel yang terlibat.
Antara lain meliputi latihan gabungan pengamanan VVIP, latihan gabungan sispamkota, latihan gabungan sispam mako, pelatihan penegakan hukum terpadu (gakkumdu), SPKT, dan sebagainya.
Latihan ini sudah dilaksanakan oleh seluruh jajaran polres di wilayah Polda Jateng dengan harapan pada seluruh personel telah siap sejalan dengan tahapan pemilusu yang saat ini sudah berjalan.
Sekarang, tahapan pendafataran dan verifikasi data, baik DPD RI, DPR RI, DPRD provinsi, dan kabupaten/kota. Tahapan ini akan dilanjutkan dengan pendaftaran capres dan cawapres sampai November 2023 dan setelah itu tahapan kampanye.
“Artinya dengan start dimulainya Operasi Mantab Brata, anggota Polri jajaran Polda Jateng bersama dengan stakeholder yang ada sudah siap untuk memberikan jaminan kemanan pelaksanaan Pemilu 2024,” ungkapnya.
Kapolda menambahkan berdasarkan pemetaan sesuai indeks pelaksanaan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas), jumlah TPS yang dikategorikan sangat rawan di Jateng mencapai hampir 292. Sedangkan TPS rawan sebanyak 760 TPS dan TPS kurang rawan 116 ribu.
Klasifikasi TPS kurang rawan karena di wilayah TPS tersebut masyarakatnya sudah sadar akan hukum dan antarTPS juga saling berdekatan. Kemudian TPS yang rawan karena di situ padat penduduk dan rawan bencana alam.
“Untuk klasifikasi TPS yang sangat rawan, karena berada di wilayah yang berkonflik atau TPS yang di lingkungannya merupakan domisili VVIP person, seperti capres atau cawapres,” jelas kapolda.