Rabu 11 Oct 2023 15:12 WIB

Menperin Targetkan Net Zero Emission di Industri Terwujud pada 2050

Agus meyakini upaya dekarbonisasi di sektor industri bukan hal mustahil dicapai.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fernan Rahadi
Tangkapan layar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat memberikan sambutannya di acara Kick Off Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2023, di Kantor Kemenperin, Jakarta yang diikuti secara daring, Kamis (27/7/2023). Dian Fath Risalah
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Tangkapan layar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat memberikan sambutannya di acara Kick Off Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2023, di Kantor Kemenperin, Jakarta yang diikuti secara daring, Kamis (27/7/2023). Dian Fath Risalah

REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan, emisi nol bersih atau Net Zero Emission (NZE) di industri bisa terwujud pada 2050. Target itu lebih cepat dibandingkan target nasional pada 2060.

Agus menuturkan, tingkat emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sektor industri di Tanah Air hanya sebesar 8-20 persen dari total emisi GRK nasional pada 2015-2022. Lalu jika dilihat dari sumber emisi sektor industri tahun 2022, komponen emisi dari kategori penggunaan energi di industri menyumbang 64 persen, emisi dari limbah industri 24 persen dan proses produksi dan penggunaan produk atau industrial process and product use (IPPU) sebesar 12 persen.

Agus meyakini, upaya dekarbonisasi di sektor industri bukan hal mustahil untuk dicapai. "Maka apabila target NZE secara nasional dicapai pada 2060, kita harus berkomitmen untuk dapat mencapai target NZE di sektor industri lebih cepat yaitu pada 2050," ujar dia dalam Rapat Kerja Kementerian Perindustrian di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Menperin mencatat pada 2022, upaya dekarbonisasi telah menurunkan emisi GRK sebesar 53,9 juta ton CO2e. Emisi baseline business as usual (BaU) tanpa aksi mitigasi adalah sebesar 292,0 juta ton CO2e dan emisi aktual (industri telah melakukan aksi mitigasi) sebanyak 238,05 juta ton CO2e.

Kemudian target penurunan emisi GRK untuk komponen IPPU pada 2030 sebesar 7 juta ton CO2e, sementara realisasi penurunan emisi IPPU pada 2022 telah mencapai 7,138 juta ton CO2e atau 102 persen dari target tersebut. "Maka perlu dilakukan upaya dekarbonisasi yang masif dan terstruktur," ujar dia.

Ia menyebutkan, ada empat upaya dekarbonisasi sektor industri. Pertama, melalui penggantian sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti sel surya dan hidrogen. Kedua, melalui manajemen dan efisiensi energi dengan memanfaatkan peralatan yang mampu menurunkan konsumsi.

Ketiga, melalui strategi elektrifikasi pada proses produksi. Lalu keempat, melalui pemanfaatan teknologi CCUS atau carbon, capture, utilization and storage.

Dijelaskan, teknologi CCUS merupakan salah satu teknologi selain teknologi green ammonia dan green hydrogen. Teknologi itu dinilai mampu menjadi game changer dalam proses dekarbonisasi dan transisi energi sektor industri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement