REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Direktur Operasi I PT Waskita Karya (persero) I Ketut Pasek Senjaya Putra mengungkapkan, progres pembangunan kawasan Gelanggang Inovasi dan Kreatifitas (GIK) UGM telah mencapai 54 persen. Ia menargetkan pembangunan kawasan tersebut bisa selesai lebih cepat dari jadwal yang ditentukan.
"Kita target selesai bulan Februari atau Maret tahun depan, cuma kita ingin dipercepat, kalau bisa di akhir tahun Desember," kata Pasek kepada Republika, Kamis (3/8/2023).
Pasek mengatakan, sesuai namanya, Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM, gedung tersebut dirancang untuk memfasilitasi kreativitas mahasiswa. Sejumlah tempat untuk mahasiswa berkreasi juga akan disiapkan.
"Di situ juga ada tempat untuk seni, pentas seni di situ itu," ucapnya.
Selain itu, Gelanggang Inovasi dan Kreatifitas UGM nantinya juga akan dilengkapi dengan roof top. Roof top tersebut diklaim akan menjadi roof top terbesar se-Asia Tenggara. "Keren itu, ada tanaman-tanamannya di atasnya," ungkapnya.
Selain itu, ia memastikan pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM hanya akan mengerjakan lahan yang jelas milik UGM. Sementara itu, gedung bekas Gama Book Store dan Bank BNI masih menunggu proses pembebasan.
"Karena itu kan belum dibebaskan istilahnya gitu ya, tapi kalau itu terbebaskan bisa jadi ditambah untuk taman atau bangun lain. Kita kerjain yang posisi yang bener-bener miliknya UGM. Keren pokoknya nanti," kata alumni Teknik Sipil UGM tersebut.
Dikutip dari laman PUPR, Pembangunan gedung GIK UGM merupakan pekerjaan konstruksi baru yang meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, elektrikal, mekanikal, plumbing, lansekap, dan signage dengan anggaran APBN senilai Rp 557 miliar.
Kawasan gedung GIK UGM terdiri atas delapan zona yang dirancang untuk mendukung pengembangan mahasiswa seperti talent development, personalized learning, longlife learning, interdisciplinary competence, dan standard application, future leadership, serta innovation in humanity dan nation contribution.