Rabu 19 Jul 2023 07:32 WIB

Konstruksi Jembatan Rel Banjir Kanal Barat Ikut Terdampak Kecelakaan KA-Truk

Bodi jembatan rel kereta api juga tertemper.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas gabungan memeriksa rangkaian kereta api KA 112 Brantas relasi Pasar Senen - Blitar seusai bertabrakan dengan  truk tronton bernomor polisi B 9934 IG di perlintasan kereta api JPL 6 Km 1+523 petak jalan Jerakah - Semarang Poncol, Madukoro Raya, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Petugas gabungan memeriksa rangkaian kereta api KA 112 Brantas relasi Pasar Senen - Blitar seusai bertabrakan dengan truk tronton bernomor polisi B 9934 IG di perlintasan kereta api JPL 6 Km 1+523 petak jalan Jerakah - Semarang Poncol, Madukoro Raya, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023).

REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Kecelakaan yang melibatkan KA Brantas dan sebuah truk di perlintasan sebidang Jalan Madukoro Raya, Semarang, Jawa Tengah, tidak hanya mengakibatkan kerusakan pada lokomotif serta sejumlah gerbong kereta.

Dampak kecelakaaan ini juga juga mengakibatkan beberapa infrastruktur perkeretaapian di lokasi juga terdampak. Salah satunya jembatan rel kereta api yang melintang di atas Sungai Banjir Kanal Barat (BKB).

Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Ixfan Hendri Wintoko yang dikonfirmasi mengungkapkan, dari pantauan sementara di lokasi kejadian, bodi jembatan rel kereta api juga tertemper.

Namun demikian, sejauhmana pengaruhnya bagi konstruksi jembatan rel kereta tersebut, Ixfan belum menjelaskan. “Bodi jembatan di lokasi ikut tertemper,” ungkapnya, Selasa (18/7) malam.

Ia juga menyampaikan, hingga saat ini Daop 4 Semarang terus berupaya untuk menormalisasi jalur KA yang terdampak. Sehingga perjalanan kereta api juga bisa kembali normal.

Pada saat peristiwa terjadi, KA Brantas yang tengah melayani perjalanan Stasiun Pasar Senen Jakarta- Blitar (Jawa Timur), membawa 626 penumpang.

“Rangkaian kereta ini terdiri dari tiga rangkaian kereta kelas eksekutif, enam rangkaian kereta kelas ekonomi dan satu kereta pembangkit,” ujar Ixfan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement