REJOGJA.CO.ID, REMBANG—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah masih akan menambah jumlah embung, kendati target program ‘seribu embung’ sudah terwujud. Pasalnya masih banyak kawasan lahan pertanian di Jawa Tengah yang membutuhkan dukungan pasokan air cukup.
Misalnya di Kabupaten Rembang, yang wilayahnya banyak didominasi oleh lahan- lahan pertanian tadah hujan dan selama ini sangat mengandalkan pengairan serta kebutuhan air dari air hujan.
“Rembang ini daerah kering, pertaniannya tidak mendapatkan air kalau tidak ada curah hujan,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di sela meninjau pembangunan Embung Glebeg di Desa Glebeg, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Senin (10/7).
Maka, jelas gubernur, keberadaan embung- embung yang telah dibangun akan bisa membantu para petani. Di satu sisi upaya untuk menambah jumlah embung di kawasan yang membutuhkan akan terus dilakukan.
“Kami akan menambah terus dan tidak akan berhenti sampai di sini, karena kebutuhan embung ini tenyata masih banyak sekali,” jelas Ganjar.
Untuk itu, lanjutnya, Pemprov Jawa Tengah akan berkoordinasi dengan pemerintah desa, pemerintah kabupaten dan juga dengan Pemerintah Pusat agar penambahan embung- embung ini dapat terwujud.
Karen semakin banyak embung --area pertanian yang suplai airnya masih kurang-- akan bisa terpenuhi dengan modifikasi penampungan air tersebut, termasuk juga melalui modifikasi saluran.
Bahkan, pada titik- titik tertentu, modifikasi cuaca juga sudah beberapa kali dilakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan air bagi pertanian agar tetap produktif. “terutama saat menghadapi cuaca yang mempengaruhi ketersediaan air,’ kata gubernur.
Dalam peninjauan pembangunan embung Glebeg ini, orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini juga memberikan beberapa catatan. Di antaranya, beberapa pekerjaan yang sudah dilaksanakan di lokasi masih ada beberapa di antaranya yang perlu diperbaiki.
Salah satunya adalah pemasangan paving block yang dinilai gubernur kurang ideal, karena banyak di antaranya yang sudah amblas. Maka sebelum diserahterimakan, pelaksana diminta untuk memperbaiki dan membereskannya.
Gubernur pun meminta agar paving- paving yang amblas tersebut diperbaiki terlebih dahulu dan daerah diminta untuk tidak menerima kalau kondisinya masih seperti itu. “Ini dibangun dengan uang rakyat,” jelasnya.
Seperti diketahui, anggaran pembangunan embung ini bersumber dari bantuan keuangan Pemprov Jawa Tengah pada tahun 2022. Pagu bantuan keuangan tersebut mencapai nilai Rp 3,1 miliar.
Embung Glebeg memiliki luas sekitar 2.279,5 meter persegi. Kapasitas embung dapat menampung air kurang lebih 9.118 meter kubik dan dapat mengairi lahan pertanian dan perkebunan seluas 30 hektare.
Embung ini diharapkan menjadi salah satu solusi pemenuhan kebutuhan pengairan bagi pertanian yang ada di sekitarnya, terutama pada saat menghadapi musim kemarau panjang seperti sekarang ini.
Lebih lanjut, Ganjar juga menyampaikan, embung Glebeg ini juga dapat dimanfaatkan masyarakat secara optimal sehingga kebutuhan air untuk pertanian dan perkebunan di sekitar bisa terpenuhi.
“Meskipun kalau bicara kurang, tentu saja masih kurang. Sehingga nanti Pemprov jawa tengah masih bisa menambah embung lagi di beberapa tempat. “Tetapi setidaknya yang ada ini sudah bisa dimenfaattkan oleh masyarakat,” jelasnya.