REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA - Satu lagi daya tarik wisata dihadirkan Pemkot Yogyakarta sekaligus untuk memecah keramaian wisatawan di Malioboro. Salah satunya yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta melalui kegiatan event 'Kotabaru Avond Feest' atau Pesta Senja Kotabaru yang bertempat di sepanjang Jalan I Dewa Nyoman Oka.
Dalam kegiatan ini, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo serta pihak terkait diajak melihat keindahan kawasan Kotabaru di malam hari dengan suasana heritage indies-nya yang sangat terasa dan menyempatkan berkunjung ke bangunan cagar budaya Ndalem Gondokusumo sebagai cikal bakal rumah di Kotabaru.
Tak hanya itu, kegiatan Kotabaru Avond Feest ini menampilkan boulevard stage Moon genk, street performing, Ethnichestra, Mlenuk Voice, Paksi Band, Jogja Salsa Community, serta terdapat Avond Bazaar yang menampilkan kuliner jadul dengan nuansa zaman kolonial Belanda.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan, adanya Kotabaru Avond Feest menjadi trigger bagi event-event lainnya untuk diselenggarakan di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru. Dengan demikian, dapat menjadi destinasi pilihan wisata malam selain Malioboro yang menarik di Kota Yogyakarta.
"Kita mencoba menciptakan wisata baru memecahkan keramaian di Malioboro dengan berbagai macam aktivitasnya. Dengan segala macam jati diri Kotabaru ini, kita akan bangun mulai 2023 ini bersama sembilan OPD yang berkontribusi bersama membangun Kotabaru menjadi destinasi wisata malam hari," jelas Wahyu, Sabtu (1/7/2023).
Selain itu, kegiatan seperti ini akan konsisten diselenggarakan setiap bulannya, agar menambah daya tarik wisata yang datang ke Kota Yogyakarta. "Malam ini merupakan atraksi yang kami sajikan. Nantinya event seperti ini akan konsisten diselenggarakan setiap satu bulan sekali," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengungkapkan, ini merupakan salah satu rangkaian long weekend dalam upaya memberikan suguhan atraksi untuk memanjakan wisatawan yang berkunjung di Kota Yogyakarta dengan konsep acara yang bernuansa kolonial Belanda menyesuaikan dengan konsep Kawasan Heritage Kotabaru.
Tak hanya itu, semua panitia, tamu undangan dan UMKM yang hadir menggunakan dress code sesuai dengan konsep kawasan yaitu Kolonial Belanda/Indische atau priyayi bangsawan Jawa.
"Event ini memang atmosfernya diwarnai tema indies kolonial Belanda, ini sangat mendukung Kotabaru Avond Feest. Saya berharap, ini bisa di bangun dengan cara merangkul seluruh ekosistem di Kotabaru. Sehingga event ini secara bersama-sama akan menyatu dengan ekosistem di Kotabaru," ungkapnya.
Ia berharap, kegiatan ini menjadi penyeimbang Malioboro dan akan banyak wisatawan ataupun masyarakat yang menyemarakkan event yang ada di Kotabaru.
"Saya berharap, event ini menjadi penyeimbang Malioboro yang sudah sangat padat dan Kotabaru dirancang untuk sebuah wisata quality tourism atau pariwisata yang berkualitas, aman, dan dapat meningkatkan spending dari wisatawan itu sendiri," ujar dia.
Selanjutnya, salah satu pengunjung, Ita dan Andi mengatakan, sangat menarik dan modern Kotabaru Avond Feest yang diselenggarakan oleh Pemkot Yogyakarta. Ia berharap, event ini terus lakukan dan harapannya akan semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan ataupun warga lokal.
"Bagus ya, ini kembali ke zaman dulu, seperti nostalgia, sangat asik. Momen dulu ada car free day sekarang ini lebih asyik, harus diteruskan untuk menambah wisatawan. Ke depannya perlu promosi lebih agar meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," katanya.