Jumat 30 Jun 2023 03:24 WIB

Tokoh Teras NU dan Muhammadiyah Bertemu dan Ngobrol Hangat di Makkah

Para tokoh Muhammadiyah dan NU bertemu di sela-selam melayani jamaah haji Indonesia.

Red: Karta Raharja Ucu
 tokoh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang bertemu di Makkah, Arab Saudi, Jumat (23/6/2023) saat melayani jamaah haji Indonesia.
Foto: Tangkapan layar
tokoh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang bertemu di Makkah, Arab Saudi, Jumat (23/6/2023) saat melayani jamaah haji Indonesia.

REJOGJA.CO.ID, MAKKAH – Makna ibadah haji adalah menyatukan umat Islam dari seluruh dunia. Ketika sedang berihram, tidak ada lagi latar belakang suku, warga negara, organisasi, hingga mazhab fikih. Termasuk tokoh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang bertemu di Makkah, Arab Saudi, Jumat (23/6/2023), saat melayani jamaah haji Indonesia.

Para tokoh tersebut, antara lain Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief yang juga Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dan Wakil Amirul Hajj Indonesia yang juga Ketua PP Muhammadiyah, Saad Ibrahim. Lalu ada Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar, pendakwah milenial Habib Husein Bin Ja’far Al Hadar, Dubes RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad.

Saad Ibrahim menjelaskan, pertemuan tersebut terangkai dalam jamuan makan siang di Kantor Sektor 3 Daerah Kerja Makkah. “Sambil makan kami ngobrol bersama,” ujarnya, seperti dinukil dari situs resmi Muhammadiyah.

Pertemuan para tokoh dari dua organisasi besar penyangga Indonesia tersebut mengingatkan pada persahabatan antara KH Hasyim Asyari Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah. Tidak hanya bersahabat sejak belia, keduanya dua kali pernah belajar dari satu guru yang sama. Selain itu, keduanya juga sering saling memuji.

Keduanya juga pernah dipertemukan saat berguru ke Haji Rosul alias H Abdul Karim Amrullah (pendiri Sumatra Thawalib, sekolah Islam modern pertama di Indonesia) dan Syekh Muhammad Djamil Djambek. Ikatan persaudaraan keduanya tidak hanya terjadi saat belajar di Indonesia saja. Saat menimba ilmu di Mekkah, Arab Saudi pada 1903, keduanya sama-sama belajar dari guru yang sama, yakni Syekh Ahmad Khatib, Imam Besar Masjidil Haram.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement