REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Rekayasa sistem one way bakal kembali diberlakukan untuk memperlancar arus balik kendaraan Lebaran 2023. Polri pun telah menjadwalkan sistem one way tersebut.
Yakni, dari Km 414 GT Kalikangkung sampai dengan Km 72 Cikatama diberlakukan pada Senin (24/4) pukul 14.00 WIB sampai 24.00 WIB dan Selasa (25/4) dari pukul 00.00 WIB sampai Rabu (26/4) pukul 08.00 WIB.
Sementara, sistem contraflow dari Km 72 Cikatama sampai dengan Km 47 Karawang Barat diberlakukan pada Sabtu (29/4) pukul 14.00 WIB sampai 24.00 WIB. Kemudian dilanjutkan Ahad (30/4) dari pukul 08.00 WIB sampai 24.00 WIB, sampai Senin (1/5) pukul 08.00 WIB sampai Selasa (2/5) pukul 08.00 WIB.
Terkait hal itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebelumnya telah memerintahkan kepada seluruh jajaran yang terlibat dari Operasi Ketupat 2023 untuk menyosialisasikan rekayasa lalu lintas pada saat arus milir (balik) lebih awal kepada masyarakat.
“Tentu kami akan berusaha untuk melakukan sosialisasi secara cepat, apabila ada perubahan terkait dengan jadwal one way yang memang sudah diumumkan,” kata Sigit dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Persiapan Arus Milir Idul Fitri secara virtual di Jakarta.
Jenderal bintang empat itu menjelaskan, untuk mengantisipasi arus balik, pihaknya tetap memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa sistem satu arah (one way), lawan arah (contraflow), dan kemungkinan ganjil-genap.
Mengingat, arus mudik yang terjadi pada H-3 Idul Fitri 1444 Hijriyah/2023 di tol Jakarta-Cikampek mencapai angka tertinggi dibanding 2019 dan 2022, yakni ada 163.829 kendaraan.
Sehingga, kata Sigit, pemberian informasi dilakukan secara cepat terkait rekayasa lalu lintas karena terdapat potensi dilakukannya perpanjangan one way sesuai dengan kondisi volume kendaraan yang ada.
Ia mengatakan, one way saat arus milir mulai diterapkan dari Gerbang Tol Kalikangkung Km 414 hingga tol Cikampek Utama (Cikatama) Km 70, dan kemungkinan akan diperpanjang hingga Km 36 sampai Km 3+500.
Oleh karena itu, dengan adanya kemungkinan itu, Sigit menekankan soal penyampaian informasi yang sangat cepat dan tepat kepada masyarakat, khususnya para pemudik.
"Sehingga kemudian para pengguna bisa terinformasi lebih awal kemudian menyesuaikan keberangkatan dengan jadwal yang akan kita sampaikan tersebut,” ujarnya.
Selain di jalan tol, Polri juga mengantisipasi situasi arus milir di jalur arteri dengan menerapkan rekayasa lalu lintas. Sehingga, antisipasi yang optimal di jalan tol maupun arteri, diyakini akan meminimalisasi terjadinya kemacetan saat arus milir.
"Hal-hal yang menghambat di jalur arteri juga kami maksimalkan untuk kami lakukan pembersihan dan juga bagaimana di titik-titik potensi rawan macet dan rawan kecelakaan. Personel Polri dan gabungan kami turunkan dalam jumlah besar. Sehingga kemudian baik yang di tol maupun di arteri semua bisa berjalan," kata Sigit.