REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bakal fokus menangani timbunan sampah yang dihasilkan oleh para pemudik di wilayah Sumatra dan Jawa-Bali.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan Pulau Sumatra dan Jawa-Bali memiliki jumlah pemudik paling banyak ketimbang wilayah lain di Indonesia.
"Padat sekali (pemudik) dan kami juga khawatir di rest area akan membludak sampahnya," kata Vivien saat meninjau fasilitas pemilahan sampah di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur.
KLHK memproyeksikan jumlah timbunan sampah mencapai 49.520 ton selama rentang dua pekan masa mudik Lebaran 2023. Timbunan sampah tersebut berasal dari sisa makanan dan sampah plastik kemasan makanan dan minuman yang ada pada setiap titik pemberhentian ataupun di sepanjang jalur mudik.
"Kami mengimbau masyarakat walaupun dalam suasana hati yang senang, penuh kemenangan, dan merayakan Hari Raya Idul Fitri, tapi jangan lupa untuk merayakannya dengan mengendalikan sampahnya, termasuk membatasi dihasilkannya sampah, pakailah produk-produk yang recyclable juga jangan plastik sekali pakai," kata Vivien.
Terkait hal itu, KLHK telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri LHK Nomor 02 Tahun 2023 tentang Pengendalian Sampah Dalam Rangkaian Kegiatan Hari Raya Idul Fitri 2023.
Surat edaran ini bertujuan untuk memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah (pemda) dalam melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah guna mengurangi timbunan sampah ke tempat pemroses akhir.
Selain itu memperkuat partisipasi publik dalam upaya pengurangan sampah melalui pelaksanaan Ramadan Minim Sampah, Idul Fitri Minim Sampah, dan Mudik Minim Sampah. Kemudian memperkuat komitmen dan peran aktif pelaku usaha dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah.
Surat edaran itu juga bertujuan melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah, melakukan komunikasi, menyebarkan informasi, dan melaksanakan edukasi kepada masyarakat dan media massa terkait pengelolaan sampah melalui media cetak, media elektronik, maupun media sosial, selama rangkaian bulan suci Ramadhan, mudik, dan Hari Raya Idul Fitri.
"Kami mengadakan kampanye, pengumuman juga kami sebarkan di seluruh rest area untuk tetap menjaga sampahnya," tegas Vivien.