REJOGJA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung penuh program Gerakan Wakaf Indonesia (GWI) yang diluncurkan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin di SMA Trensains Tebuireng, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, pada Rabu (15/3/2023). Khofifah optimistis, hadirnya gerakan wakaf di lingkungan pondok pesantren dapat semakin memperkuat sinergitas dan menumbuhkan SDM yang memiliki kompetensi di bidang wakaf.
Dengan demikian, lanjut dia, gerakan ini juga akan mampu mengembangkan lembaga wakaf lebih baik lagi, termasuk dengan penguatan teknologi dan informasi. "Kami di Jatim juga akan mendukung jalannya program GWI ini dengan terus menggencarkan gerakan wakaf. Sebab, literasi masyarakat akan wakaf dinilai masih harus dikembangkan lebih progresif," kata Khofifah, Kamis (16/3/2023).
Ia pun berharap, Indonesia memiliki lebih banyak lagi pakar manajemen wakaf yang dapat menggerakkan pemberdayaan umat berbasis wakaf. Khofifah mengakui, saat ini wakaf sebagai instrumen keuangan belum cukup dioptimalkan dalam membangun ekonomi umat.
Padahal, kata dia, potensi wakaf di Indonesia dan Jatim sangat besar dan dapat dijadikan pendorong kebangkitan ekonomi umat Islam. "Jika dikelola dengan baik, saya yakin potensi tersebut akan membawa dampak perubahan yang sangat besar bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia," ujarnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, wakaf di Indonesia berpotensi untuk dikembangkan seperti di Kuwait dan Mesir yang memiliki badan wakaf yang sangat kuat. Ia pun menegaskan pentingnya pengembangan wakaf berbasis sains dan teknologi.
Menurutnya, tanpa sains dan teknologi tidak bisa memakmurkan bumi walaupun didukung sumber daya alam yang besar. "Saya bangga, Pesantren Tebuireng siap menjawab sekaligus mengantisipasi tantangan dunia melalui bidang pendidikan sehingga bisa menjadi contoh bagi lainnya," kata Maruf.
Pada saat bersamaan, juga diluncurkan Badan Wakap Pesantren Tebuireng (BWPT). Selanjutnya, BWPT akan membangun kerja sama dengan pemangku kepentingan yang lebih luas, untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan.
Kerja sama BWPT terbuka untuk perorangan, badan hukum, korporasi, perusahaan multi nasional, juga terbuka untuk pewakaf non-Muslim "Semoga bisa meningkat dan menjadi role model bagi perwakafan di Indonesia bahkan dunia," ujarnya.