Senin 14 Nov 2022 20:58 WIB

Pemkab Batang-PLTU Optimalkan Penanganan Stunting

Stunting adalah salah satu penyakit kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi.

Pemkab Batang-PLTU Optimalkan Penanganan Stunting (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Pemkab Batang-PLTU Optimalkan Penanganan Stunting (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BATANG -- Pemerintah Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, bersama PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku pengembang proyek pembangkit listrik tenaga uap 2 X 1.000 MW mengoptimalkan program penanganan kasus kekerdilan anak (stunting) di daerah itu.

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, pihaknya mengapresiasi PT BPI yang telah berkomitmen dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).

Baca Juga

"Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada PT Bhimasena Power Indonesia yang telah membantu pemerintah dalam penanggulangan penurunan dan pencegahan stunting," katanya, Senin (14/11/2022).

Dikatakan, stunting adalah salah satu penyakit kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi sehingga mempengaruhi faktor pertumbuhan pada anak-anak.

"Oleh karena itu, kami berharap ke depan akan lebih banyak lagi perusahaan swasta yang membantu program pemerintah melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR," kata Lani Dwi Rejeki.

Direktur Operasional PT Bhimasena Power Indonesia Yoshimitsu Fujii menyampaikan terima kasih pada Pemkab Batang yang telah memberikan apresiasi penghargaan terhadap program CSR PT Bhimasena Power Indonesia.

Keberhasilan dan kesuksesan program CSR BPI, kata dia, tidak lepas dari dukungan, kemitraan, kepercayaan,serta sinergi antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Dia mengatakan program CSR bidang kesehatan ini telah berlangsung sejak 2012 yakni di antaranya melalui program peningkatan layanan kesehatan, pemberian makanan tambahan (PMT), bantuan alat kesehatan, bantuan modal usaha pada mitra, serta peningkatan kapasitas.

Pada 2017, kata Yoshimitsu, PT BPI melalui program kemitraan dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang ikut melakukan revitalisasi forum kesehatan desa (FKD).

"Kami telah berkontribusi dalam memberi dukungan pelayanan posyandu dan bantuan PMT yang diberikan pada balita dan lansia di 57 posyandu di 14 desa mitra CSR BPI serta memberikan 777 paket bantuan alat kesehatan kelompok kader kesehatan dan bidan desa," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement