Senin 14 Nov 2022 16:41 WIB

Sleman Waspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Pada November-Januari 2023 diprakirakan masih akan terjadi curah hujan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Peserta mengikuti Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi  (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Peserta mengikuti Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman menggelar apel siaga darurat bencana untuk 2022 yang dipimpin langsung Bupati Sleman, Kustini Purnomo. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai usaha dalam rangka mengurangi resiko bencana di Kabupaten Sleman, DIY.

Bambang Kuntoro dari BPBD Sleman menuturkan, apel ini untuk kolaborasi, sinergi, dan konsolidasi meminimalisir dampak-dampak yang akan timbul. Analisis cuaca BMKG, Sleman berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi pada musim penghujan 2022.

Ia menuturkan, puncak curah hujan akan terjadi pada Desember 2022 dan Januari 2023. Karenanya, Bambang mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrim yang dapat menimbulkan bencana bencana hidrometeorologi.

"Berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Bambang, Senin (14/11/2022).

Ia menyebutkan, sejumlah bencana hidrometeorologi yang terjadi di Sleman sampai 9 November 2022. Antara lain angin kencang 66 kejadian, petir delapan kejadian, 17 banjir, satu kekeringan, tanah longsor 52 titik, dan banjir lahar lima kejadian.

"Total taksiran kerugian akibat kejadian bencana alam sampai 9 November 2022, sekitar Rp 4,7 miliar," ujar Bambang.

Apel siaga ini diikuti sebanyak 400 personil yang terdiri dari berbagai unsur. Seperti TNI, Polri, OPD-OPD terkait dari Pemkab Sleman, komunitas relawan, dan lain-lain. Turut diserahkan pula bantuan perlengkapan penanggulangan bencana.

Disampaikan Bupati Sleman kepada relawan. Hadir pula pada acara itu Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, Kapolres Sleman, AKBP Imam Rifai, Dandim/0732 Sleman, Letkol Arm Danny Arianto Pardamean Girsang, dan Sekda Sleman, Harda Kiswaya.

Dalam sambutannya, Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, apel ini memang sebagai salah satu usaha Pemkab Sleman dalam rangka mengurangi risiko bencana di Sleman. Pasalnya, tidak cuma berkaca dari kejadian bencana sebelumnya di Sleman.

Berdasarkan prakiraan BMKG Stasiun Klimatologi DIY, pada November-Januari masih akan terjadi curah hujan. Untuk antisipasi risiko bencana atas potensi kejadian bencana, ia berharap, seluruh pemangku terkait maupun masyarakat bersiap diri.

Dalam sambutannya, ia turut menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh jajaran pemangku kepentingan serta komponen masyarakat. Atas kontribusi dan peran sertanya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Sleman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement