Senin 17 Oct 2022 12:52 WIB

Sejuta Bibit Cabai akan Ditanam dalam Program Pengendalian Inflasi di Banyumas

Komoditas cabai memiliki volatilitas harga yang tinggi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sejuta Bibit Cabai akan Ditanam dalam Program Pengendalian Inflasi di Banyumas (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Sejuta Bibit Cabai akan Ditanam dalam Program Pengendalian Inflasi di Banyumas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas akan melaksanakan program Tangan Ramah (Tanam Komoditas Pangan di Pekarangan Rumah) dengan target sejuta bibit cabai.

Program ini merupakan upaya penguatan sinergi dan inovasi untuk menjaga stabilitas inflasi daerah melalui rangkaian kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kabupaten Banyumas. Ini merupakan tindak lanjut dari GNPIP yang telah dicanangkan di tingkat nasional dan berbagai daerah.

Baca Juga

Rangkaian acara GNPIP yang dilaksanakan pada Senin (17/10/22) ini dihadiri oleh Bupati Banyumas, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Forkompinda dan anggota TPID Kabupaten Banyumas.

Kepala Perwakilan BI Purwokerto, Rony Hartawan menjelaskan, salah satu program pengendalian inflasi unggulan yang diusung adalah program Tangan Ramah (Tanam Komoditas Pangan di Pekarangan Rumah) dengan target sejuta bibit cabai. Program ini perlu dilakukan mengingat komoditas cabai memiliki volatilitas harga yang tinggi dan andil yang cukup besar terhadap inflasi.

"Penyaluran bibit akan dilakukan secara bertahap sampai dengan tahun 2023 dengan memperhitungan supply-demand komoditas cabai di daerah Purwokerto dan sekitarnya," ujar Rony Hartawan, Senin (17/10/22).

Adapun pada tahap awal akan dilakukan penyaluran 50 ribu bibit cabai yang dibagikan secara serentak ke 27 kelurahan di wilayah perkotaan Kabupaten Banyumas untuk mendukung urban farming. Penyaluran bibit cabai secara serentak pada hari ini merupakan gerakan yang cukup masif.

Oleh karena itu, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan apresiasi terhadap program Tangan Ramah sebagai Gerakan Urban Farming dengan Penyaluran Bibit Cabai Terbanyak.

Rony menambahkan bahwa kita perlu bergotong royong intuk meredam inflasi dengan menjaga keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan ketersediaan pasokan. Apalagi kondisi krisis pangan global sudah mulai terjadi dan menjadi tantangan yang nyata. Perlu diciptakan berbagai inovasi dalam Program GNPIP di Kabupaten Banyumas agar mampu menjadi garda terdepan dalam mencapai inflasi pangan yang terkendali dan mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

"Selain TPID, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam pengendalian inflasi pangan, antara lain dengan mensukseskan program Tangan Ramah dan menerapkan bijak berbelanja," tambah Rony.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menyampaikan bahwa sinergi antara Bank Indonesia dengan K/L dan pemerintah daerah untuk menjaga inflasi dari sisi supply melalui GNPIP sangat diperlukan.

"Program ini akan mendorong peningkatan produksi, menjamin ketersediaan pasokan dan menjaga stabilitas harga, yang dapat dilakukan antara lain melalui gerakan menanam cabai di pekarangan sebagaimana telah diinisiasi oleh TPID Kabupaten Banyumas, penguatan Kerjasama antar Daerah (KAD) dan operasi pasar/pasar murah," ujar Rahmat.

Ia menambahkan, sinkronisasi program pengendalian inflasi di seluruh Jawa Tengah juga perlu terus diperkuat untuk mencapai inflasi Jawa tengah yang terkendali.

Sejalan dengan hal tersebut, Bupati Banyumas, Achmad Husein turut menyampaikan komitmen dan dukungan terhadap seluruh upaya sinergi untuk menjaga inflasi dan mendorong ketahanan pangan daerah.

Ia juga berharap program Tangan Ramah dapat dilakukan dengan komitmen yang tinggi oleh seluruh rumah tangga penerima bibit cabai sehingga memberikan dampak nyata terhadap pengendalian inflasi komoditas cabai di akhir tahun 2022.

"Penguatan data dan informasi juga perlu terus dilakukan agar kebijakan pengendalian inlasi dapat menjadi semakin efektif," kata Bupati Banyumas.

GNPIP di Kabupaten Banyumas dilaksanakan melalui langkah-langkah pengendalian inflasi yang well calibrated, well planned, well communicated, dan berdampak luas, yang dituangkan dalam beberapa program unggulan.

Program tersebut antara lain Gerakan Tangan Ramah dalam rangka urban farming, pelaksanaan operasi pasar terhadap komoditas pangan strategis secara targeted dan terukur, optimalisasi distribusi pangan strategis melalui pasar murah, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Kabupaten Banyumas dengan Kabupaten Brebes untuk komoditas bawang merah, implementasi Soltanmas Go Rating dalam rangka mendukung digitalisasi dan kelancaran dan penurunan biaya produksi, serta penguatan koordinasi dan komunikasi melalui pelaksanaan high level meeting TPID Kabupaten Banyumas.

Selain itu, untuk mendukung pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan), KPwBI Purwokerto melaksanakan Program Sosial Bank Indonesia melalui penyerahan peralatan digital farming dan peralatan pasca panen kepada Gapoktan Marsudi Lestari yang bertempat di Desa Dawuan, Kab. Banyumas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement