Kamis 15 Sep 2022 10:37 WIB

Ponpes Ngruki Dikunjungi BNPT, Abu Bakar Baasyir Ingatkan tentang Jihad

Ponpes diharapkan dapat menjadi tempat pendidikan bagi generasi muda.

Ilustrasi Abu Bakar Baasyir
Foto: Republika
Ilustrasi Abu Bakar Baasyir

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan kunjungan silaturahim ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin Ngruki, Surakarta, Jawa Tengah pada Rabu (14/9/2022.  Silaturahmi Deputi I beserta jajaran ini  disambut hangat oleh pendiri Ponpes Al Mukmin, Ustaz Abu Bakar Baasyir, Ketua Yayasan KH Farid Ma'ruf,  Pimpinan Ponpes ust Yahya Abdurahman, serta jajarannya.

Abu Bakar Baasyir turut memberikan sambutan dan nasihatnya. Ia berharap silaturahim ini bisa mempererat ukhuwah persaudaraan antara Yayasan Al-Mukmin dan BNPT. Ia juga menyampaikan terkait menjalankan kewajiban sebagai seorang Muslim dengan memperkuat ukhuwah, tauhid, dan menegakkan kebenaran dalam agama melalui amalan yang paling mulia yaitu jihad.

"Mudah-mudahan pertemuan ini meningkatkan ukhuwah dengan BNPT. Saudara sekalian, amalan yang paling mulia nilainya sejatinya adalah jihad. Jihad tidak mesti perang. Kita membela Islam dengan dakwah itu namanya jihad, maka jangan sampai merugikan hidup kita ini. Islam ini adalah nikmat yang paling besar dari Allah SWT maka jangan kita sia siakan," ujar Abu Bakar Baasyir dalam siaran pers, Kamis (15/9/2022).

Dirinya juga menjelaskan terkait penegakan syariat Islam yang tidak bisa dimaknai sekadar hanya penerapan syariat Islam diatas bentuk dan ideologi NKRI. Namun lebih dari itu, penegakkan syariat Islam harus dimaknai bahwa segala sesuatu aturan yang tidak bertentangan dengan Alquran dan Hadits terlepas dari apapun bentuk dan ideologi negara, maka hal itu termasuk dari mengamalkan syariat.

Selaku Ketua Yayasan Al-Mukmin Ngruki, KH Farid Ma’ruf  mengatakan silaturahim ini sebagai ikhtiar guna mengurangi pemberitaan yang kurang tepat terkait keberadaan ponpes dan dapat melihat keadaan ponpes yang sesungguhnya, karena sejatinya Al-Mukmin membawa visi dan nilai kebermanfaatan bagi umat.

"Kita ingin bahwa pendidikan yang dibawa Yayasan ini betul betul dirasakan oleh umat seluruhnya, rahmatan lil alamin, mudah mudah dengan demiian lulusan Al Mukmin betul betul pengabdian kepada masyarakat dan manfaatnya bisa dirasakan. Hubungan kami dengan banyak pihak sangat baik sekali. Dan alhamdulillah BNPT bisa datang kesini, melihat keadaan yang sesungguhnya," ujar KH Farid Ma’ruf.

Sementara itu, Deputi I BNPT, Mayjen TNI Nisan Setiadi, berharap Ponpes dapat menjadi tempat pendidikan bagi generasi muda untuk melakukan upaya peningkatan dan keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan.

Dijelaskannya, eksistensi dan peran dari Ponpes Al-Mukmin yang telah berdiri sejak tahun 1972 diakuinya sebagai hal yang luar biasa. Terlebih sebanyak .1500 santri dan anak asuh yang saat ini menimba ilmu di Ponpes Al-Mukmin sangat heterogen dan beragam yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Insya Allah ini bukan pertemuan kami yang pertama dan terakhir. Silaturahmi ini harus terus tersambung dan insyaallah membawa manfaat bagi kita semua. Dan ternyata di ponpes Al- Mukmin bukan hanya berasal satu golongan saja, tapi berbagai golongan. Karena perbedaan itu adalah sunatullah, Bhinneka Tunggal Ika ada di sini," ujar alumni Akmil tahun 1988 ini.

Dalam kunjungan tersebut turut hadir Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof Irfan Idris, yang turut menyampaika kunjungan silaturahim ini guna meluruskan dan menyamakan persepsi dengan upaya pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini ponpes Ngruki sebagai masyarakat agamis dan bahwa terorisme merupakan musuh bersama dan tidak terkait dengan agama.

"Saya berharap Ponpes dapat menjadi tempat pendidikan bagi generasi muda untuk melakukan upaya peningkatan dan keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan," ujar Mayjen TNI Nisan Setiadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement