Jumat 09 Sep 2022 20:34 WIB

Purbalingga Targetkan Jumlah Wisatawan 1,85 Juta di Akhir 2022

Destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi adalah wisata keluarga.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Muhammad Fakhruddin
Purbalingga Targetkan Jumlah Wisatawan 1,85 Juta di Akhir 2022 (ilustrasi).
Foto: Google
Purbalingga Targetkan Jumlah Wisatawan 1,85 Juta di Akhir 2022 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Kabupaten Purbalingga menargetkan sekitar 1,85 juta wisatawan hingga akhir tahun 2022.

Menurut Kepala Bidang Pariwisata, Dinporapar Purbalingga Gunanto Eko Saputro, target tersebut hampir dicapai pada bulan Agustus 2022 ini.

Baca Juga

"Target tahun 2022 sebanyak 1,85 juta pengunjung, dan sudah 1,4 juta pengunjung sampai Agustus," ujar Gunanto kepada Republika, Jumat (9/9/2022).

Destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi adalah wisata keluarga seperti yakni Owabong Waterpark, D'las Lembah Asri, Taman Wisata Pendidikan (TWP) Purbasari Pancuran Mas. Kemudian Goa Lawa Purbalingga (Golaga) yang menawarkan panorama dalam goa yang terbentuk dari lava Gunung Slamet.

Meski sudah ada empat destinasi wisata unggulan ini, pihak Dinporapar Purbalingga ingin mendorong tiga dari 24 desa wisata untuk menarik banyak pengunjung. Tiga desa wisata tersebut berada di lereng Gunung Slamet yakni Desa Wisata Siwarak, Desa Wisata Kutabawa dan Desa Wisata Serang.

Desa wisata Siwarak yang memiliki destinasi unggulan Golaga tidak hanya mendorong obyek wisata lainnya, tapi juga hasil pertanian setempat yakni nanas untuk menjadi oleh-oleh khas Purbalingga. Golaga juga akan kembali diangkat untuk menjadi tempat ajang Batik in the Cave, fashion show di dalam goa yang rencananya akan diadakan akhir tahun ini.

Untuk desa wisata Serang yang terkenal dengan D'las Lembah Asri akan mendorong agrowisata di sana seperti wisata petik buah stroberi. Sedangkan desa wisata Kutabawa yang terkenal dengan Pos Pendakian Bambangan Gunung Slamet, juga akan mendorong agrowisata di sana.

"Pos pendakian itu kan sudah populer, jadi kami maunya selain mendaki ke Gunung Slamet dikembangkan juga agrowisata di sana. Apalagi di sana ada pusat sayur mayur Purbalingga di Pasar Sayur Kutabawa," tutur Gunanto.

Saat ini terdapat 24 desa wisata di Purbalingga dengan sekitar 80 lebih destinasi wisata. Jumlah ini bisa bertambah di tahun depan, apalagi Desa Serayu Larangan di Kecamatan Mrebet saat ini tengah mengajukan rancangan untuk membentuk desa wisata.

"Ada banyak potensi di sana, salah satu yang akan dijual sebagai kampung Pak Kasur. Tapi ini masih dibuat rancangannya," kata Gunanto.

Sementara itu Kepala Desa Serayu Larangan, Fajar Prasetyo Utomo mengungkapkan bahwa selain storynomic mengenai Pak Kasur, pendongeng anak-anak yang mengentaskan buta huruf di desa tersebut, ada beberapa wisata alam lainnya yang akan dikembangkan.

"Ada mata air 'Tuk Dandang', pasar UMKM Loh Jinawi yang sukses diluncurkan pada awal 2020, tapi terhenti karena pandemi, lalu agrowisata seperti perkebunan gula kelapa," jelas Fajar.

Menurut Fajar, rencana pengembangan ini sudah dimulai sejak 2019, dan terhenti selama pandemi. Oleh karena itu, tahun ini pihaknya kembali membuat master plan untuk dikembangkan tahun depan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement