Jumat 09 Sep 2022 15:31 WIB

Program IISMA Kirim 1.150 Mahasiswa Belajar ke Luar Negeri

Pengiriman mahasiswa ke luar negeri merupakan bagian kebijakan MBKM.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa Indonesia berhasil kuliah di luar negeri lewat beasiswa IISMA.
Foto: UII
Mahasiswa Indonesia berhasil kuliah di luar negeri lewat beasiswa IISMA.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sedikitnya 1.150 mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia selama 2022 akan melakukan pertukaran mahasiswa ke 67 mitra di luar negeri. Tersebar di seluruh benua melalui Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).

Ketua Program IISMA, Dr Rachmat Sriwijaya mengatakan, program pengiriman ke luar negeri untuk studi di universitas-universitas ternama. Dilakukan dalam rangka membuka cakrawala internasional bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan.

"Harapannya, mahasiswa kita dapat menjadi duta bangsa dan memperkenalkan Indonesia di negara tujuan masing-masing," kata Rachmat.

Pengiriman mahasiswa ke luar negeri merupakan bagian dari kebijakan MBKM. Jadi kerangka menyiapkan lulusan yang tangguh, relevan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan menjunjung semangat kebangsaan yang tinggi.

 

Untuk menjalankan IISMA 2022 ini, mahasiswa telah dibekali rangkaian kegiatan persiapan keberangkatan Pengelola IISMA di Kemendikbudristek. Diberi pembekalan dan bimbingan teknis terkait berbagai aspek-aspek dan topik bahasan tertentu.

Tidak cuma di Kemendikbudristek, pembekalan persiapan mahasiswa diberikan oleh KBRI di Brussels, Belgia, secara daring. Khususnya, bagi 10 awardees IISMA 2022 dengan tujuan Perguruan Tinggi Luar Negeri, KU (Katholieke Universiteit) Leuven.

Seperti diketahui, KU Leuven merupakan universitas ternama di Belgia. Dengan pencapaian penelitian dan pendidikan sebagai salah satu yang terbaik di Eropa dan saat ini berada di QS Rank 76 dan Times Higher Education 42 world rank.

Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka UGM, Drs Gugup Kismono menyampaikan, UGM merupakan mitra KU Leuven dan sampai saat ini memiliki kerja sama erat. Ia menilai, mahasiswa akan mendapatkan manfaat dari kualitas pendidikan. "Serta, penelitian terbaik selama studi satu semester di Belgia," ujar Gugup.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi, mengapresiasi Program IISMA tersebut, yang mana KU Leuven sudah menjadi mitra mereka sejak 2021 lalu. Ia berharap, program pengiriman mahasiswa ini kedepan masih terus berlanjut.

"Sehingga, mahasiswa Indonesia mendapat kesempatan studi di universitas ternama di Eropa, khususnya di Belgia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement