Kamis 01 Sep 2022 10:30 WIB

Ditawari Lahan, UMS Akan Buka Kampus di Korea?

MoA mengatur tentang kerja sama pertukaran mahasiswa melalui program double degree.

Rep: c02/ Red: Fernan Rahadi
Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Foto: Humas UMS
Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kunjungan Rektor Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) Sofyan Anief bersama Wakil Rektor V, Supriyono, serta Tim BKUI, ke Perguruan tinggi mitranya di Korea Selatan (Korsel), berbuah manis. 

Sofyan mengatakan bahwa pihaknya sukses memperpanjang kontrak kerja sama dengan dua universitas, Youngsan University dan Tongmyong University. Namun, ia mengatakan bahwa UMS juga ditawari lahan untuk membangun kampus Muhammadiyah di Busan, Korea. 

"Alhamdulillah, kerjasama kami lebih meluas, bukan saja perpanjangan kontrak kerja sama antar perguruan tinggi. Bahkan, oleh Rektor Tongmyong University, kami secara khusus ditawari membuka universitas di Busan," kata Sofyan dalam siaran pers, Kamis (1/9/2022).

Selasa (30/8/2022) kemarin saat mengunjungi Youngsan University dan Tongmyong University di Seoul, pihak UMS melakukan penandatanganan perpanjangan kerja sama MoU dengan Presiden Youngsan University Korea, Guwuck Bu. Penandatangan tersebut perihal program double degree dan transfer kredit antara UMS dan Youngsan. 

"Pembaharuan MoU dengan Yongsan mempunyai tagline Wise’u yang berarti Universitas yang wise (bijak-Red) dan kamu yang wise," kata Sofyan.

Selanjutnya Supriyono menjelaskan kerja sama akan diperluas dengan pertukaran staf. Bahkan riset bersama untuk meningkatkan reputasi akademik ke dua universitas, UMS dan Youngsan secara global. "Semoga kerja sama ini berjalan lancar dan UMS semakin maju," ungkapnya.

Setelah kunjungan ke Youngsan University, pihak UMS melanjutkan misinya ke Tongmyong University. Tujuannya adalah untuk menandatangani naskah kerja sama MoA. Rombongan UMS pun diterima Presiden Tongmyong University, Jeung Hong Sub dengan sambutan hangat. 

Adapun MoU mengatur tentang kerja sama pertukaran mahasiswa melalui program double degree dan transfer kredit dalam pembelajaran daring. Selain itu juga bagaimana cara menjalin kedekatan antara dosen masing masing prodi.

Sofyan menceritakan kepada tuan rumah, bahwa Muhammadiyah sudah mengglobal. Terbukti dengan adanya Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di Seoul. Ia juga mengatakan bahkan dalam waktu dekat berdiri, Pengurus Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) di Busan. 

"Ada 160 lebih PTM/A di seluruh Indonesia, juga ada UMAM di Malaysia," papar Sofyan Anif kepada Rektor Tongmyong.

Mendengar paparan itu, Rektor Tongmyong Jeung Hong Sub, bersemangat bahkan kemudian dia menawarkan gedung dengan kelas. Ia juga menawarkan fasilitas serta tanah jika Muhammadiyah mau mendirikan universitas di Busan, Korea.Sebagai bentuk keseriusan itu, Sofyan akan mengundang Rektor Tongmyong University hadir ke Indonesia, saat perayaan puncak Hari Jadi ke-64 UMS, pada 24 Oktober 2022 nanti.

"Beliau sangat serius tentang ini, dan bersedia datang ke Indonesia jika ada respon positif. Sekalian Rektor Tongmyong juga kami minta memberikan orasi ilmiahnya di hadapan civitas academica UMS," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement