Kamis 11 Aug 2022 16:21 WIB

Antisipasi Krisis Pangan, Jokowi Dorong Pemanfaatan Lahan tak Produktif

Sebisanya, lahan tidak produktif ditanami berbagai komoditas pangan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Yusuf Assidiq
Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Dukuh Samin, Desa Sanggang, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022).
Foto: Dokumen
Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Dukuh Samin, Desa Sanggang, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong masyarakat agar memanfaatkan lahan-lahan di pekarangan rumah untuk ditanami komoditas pangan seperti cabai. Upaya ini mengingat adanya ancaman krisis pangan dunia yang menyebabkan sekitar 300 juta orang mengalami kekurangan pangan akut dan kelaparan di beberapa negara.

Karena itu, upaya untuk mengatasi hal tersebut perlu segera dilakukan sehingga dapat mencegah lebih banyak masyarakat yang kelaparan. Hal ini disampaikannya saat meninjau dan menanam bersama kelapa genjah dengan petani di Desa Giriroto, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022).

"Kita ingin lahan-lahan yang tidak produktif itu diproduktifkan. Urusan cabai, urusan ini yang seharusnya rumah tangga-rumah tangga di desa itu bisa menanam itu, di polybag atau di pekarangannya sehingga tidak ada yang namanya kita ini kekurangan cabai atau harga cabai naik drastis. Ini yang baru dikerjakan oleh Kementerian Pertanian," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga mendorong agar lahan-lahan yang tidak produktif bisa dimanfaatkan dengan ditanami berbagai komoditas pangan, seperti kelapa genjah. Kelapa genjah bisa diolah menjadi berbagai bahan pangan seperti gula semut hingga minuman segar.

"Lahan-lahan yang tidak produktif ditanami seperti sekarang yang kita lakukan, kelapa genjah, yang nanti hasilnya (terlihat dalam) dua tahun, 2,5 tahun. Setahun bisa produksi satu pohon bisa 180 buah yang itu bisa dibuat gula semut, bisa dibuat minyak kelapa, yang juga bisa dijual buahnya untuk minuman segar," jelasnya.

Kegiatan penanaman bertajuk Kelapa Genjah Sebar (KEJAR) yang dilakukan Presiden merupakan bagian dari kegiatan Perkebunan Merdeka. Penanaman perdana ini dilakukan di Solo Raya (Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali) dengan target 200 ribu batang yang ditanam bertahap dan tersebar di tiga kabupaten tersebut.

"Saya kira ini yang akan terus kita lakukan, dan di Solo Raya di Boyolali kita bagi 46 ribu, di Karanganyar kita bagi 44 ribu, dan di Sukoharjo 110 ribu kelapa genjah. Ini baru dimulai di sini, nanti di provinsi-provinsi yang memang kelapa itu bisa lebih baik akan kita tanami, targetnya kurang lebih satu juta kelapa genjah, tapi tidak kelapa saja, tadi ada jagung dibagi juga, bibit-bibit cabai," kata dia.

Selain untuk ketahanan pangan dalam menghadapi krisis pangan dan menuju kemandirian pangan, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan tambahan pendapatan rumah tangga, baik dari hasil tanaman kelapa pada tahun kedua, maupun pada setiap musim dari tanaman sela seperti jagung dan cabai, serta hasil ternak.

Dalam acara ini juga turut dihadiri Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Boyolali Muhammad Said Hidayat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement