Kamis 28 Apr 2022 20:29 WIB

Bantul Jamin Ketersediaan Bahan Pokok Masyarakat Selama Lebaran

Ada beberapa yang memang mengalami kenaikan khususnya adalah daging sapi dan ayam.

Bantul Jamin Ketersediaan Bahan Pokok Masyarakat Selama Lebaran (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Bantul Jamin Ketersediaan Bahan Pokok Masyarakat Selama Lebaran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional daerah ini mencukupi kebutuhan masyarakat selama perayaan Lebaran 2022.

"Bahwa ketersediaan bahan pokok di masyarakat sangat cukup dan ada, kemarin saya melakukan pengawasan di Pasar Imogiri dan Piyungan, semua kebutuhan melimpah," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana di Bantul, Kamis (28/4/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, semua kebutuhan pokok strategis baik beras, daging, serta komoditas sayuran juga tersedia melimpah di pasaran, meski dengan harga jual yang bervariasi sesuai kondisi pasar. "Mengenai harga relatif terjangkau, dan ada beberapa yang memang mengalami kenaikan khususnya adalah daging sapi dan ayam, daging sapi sampai saat ini sudah dengan harga per kilogram Rp140 ribu," katanya.

Agus mengatakan, bahkan ada kemungkinan untuk daging sapi hingga hari raya Lebaran nanti akan meningkat lagi, informasi tersebut diperoleh dari pemotong atau pengusaha daging langsung dari sentra sapi di Desa Segoroyoso, Bantul.

Dia mengatakan, sedangkan terkait dengan minyak goreng baik curah maupun kemasan tersedia melimpah di pasaran, meski harga khususnya kemasan rata-rata sudah di atas Rp24 ribu per liter. "Kemudian untuk minyak goreng curah memang HET (harga eceran tertinggi) pemerintah sudah ditetapkan, namun karena para pedagang butuh plastik, beli tempat tersendiri misalnya botol dan sebagainya sehingga harganya lebih sedikit dari HET yang ditetapkan," katanya.

Akan tetapi, kata Agus, selisih harga minyak curah yang dijual di pasar dengan HET pemerintah tersebut wajar, karena pedagang butuh biaya tambahan. "Itu karena memang dibutuhkan operasional, jadi tidak mungkin ketika pedagang membeli minyak dengan jerigen itu kemudian dijual jerigenan, mesti dijual literan. Dan yang penting semuanya tersedia di pasar," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement