Kamis 24 Mar 2022 19:10 WIB

UMY Gelar 'International Academic and Cultural Exposure to Turkey'

Kaprodi HI UMY, Sugito mengatakan, program ini bertujuan memberi pengalaman langsung.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar International Academic and Cultural Exposure to Turkey. Kegiatan ini diselenggarakan selama 10 hari dan sudah berlangsung  pada 19-30 Maret 2022.

Program yang terbagi menjadi international short course dan cultural exposure ini memiliki bobot 12 SKS yang terdiri dari 10 SKS perkuliahan dan 2 SKS program exposure. Ini jadi bentuk dukungan visi/misi Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Sebanyak 19 mahasiswa mengikuti perhelatan didampingi empat dosen pembimbing yaitu Sugito, Nur Azizah, Idham Badruzaman, dan Zain Maulana. Kaprodi HI UMY, Sugito mengatakan, program ini bertujuan memberi pengalaman langsung.

Khususnya, mengenai praktik-praktik hubungan antar negara kepada mahasiswa. Sugito menerangkan, short course dengan tema International Relations in Muslim Majority Middle Powers diselenggarakan pula untuk menambah wawasan peserta.

Terkait ini, Sugito menerangkan, Turki merupakan negara yang memiliki kekuatan secara politik dan memiliki pengaruh di dunia Islam. Karenanya, ia berharap, agar kegiatan ini dapat meningkatkan kerja sama UMY dengan mitra internasional.

"Khususnya, Turki sebagai salah satu negara yang masuk dalam daftar program internasionalisasi yang dicanangkan oleh Prodi HI UMY untuk waktu yang akan datang," kata Sugito, Kamis (24/3).

Kunjungan pertama dilakukan ke Halic University, Istanbul, untuk mengenal lebih budaya Turki. Kelas mengangkat tema Introduction to Turkish Culture and Society diisi Kepala Departemen Ilmu Sejarah Halic University, Dr Münevver Ebru Zeren.

"Turki merupakan negara multikultural dan telah menampung banyak peradaban selama ribuan tahun," ujar Sugito.

Saat ini, selain Turki, UMY memiliki jaringan mitra di Asia-Pasifik seperti Malaysia, Thailand, Filipina, China, Taiwan, Korea Selatan, Jepang dan Australia. Kemudian, di Eropa ada Prancis, Spanyol, Belanda dan Polandia.

Untuk mencetak lulusan berdaya saing global, UMY memiliki delapan prodi internasional. International Program of International Relations, International Program of Law and Sharia dan International Program of Islamic Economics & Finance.

International Program of Governmental Studies, International Program of Accounting, International Program of Management and Business, International Program of Islamic Communication, International Program of Communication Studies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement