Rabu 23 Mar 2022 23:27 WIB

Polres Sumenep Terjunkan Personel ke Lokasi Longsor

Cuaca sedang tidak baik dan sering turun hujan pada malam hari.

Polres Sumenep Terjunkan Personel ke Lokasi Longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Ampelsa
Polres Sumenep Terjunkan Personel ke Lokasi Longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUMENEP -- Polres Sumenep, Jawa Timur, menerjunkan personelke lokasi longsor di wilayah Bluto, Rabu (23/3/2022), guna membantu evakuasi longsoran tebing akibat hujan deras yang disertai angin kencang beberapa hari lalu.

Menurut Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, musibah tebing longsor itu terjadi pada 22 Maret 2022 di Dusun Muncar, Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto, sekitar pukul 15.30 WIB. "Titik lokasi kejadian di perkampungan padat penduduk, dan berpotensi menimpa rumah warga apabila proses evakuasi tidak segera dilakukan," katanya.

Baca Juga

Tebing longsor di perkampungan padat penduduk di Desa Pakandangan Barat itu, kata Widiarti sebenarnya tidak terlalu panjang, yakni hanya sekitar 5 meter. Namun, jika tidak segera dievakuasi dikhawatirkan bisa menimbulkan longsor susulan, apalagi cuaca sedang tidak baik dan sering turun hujan pada malam hari.

"Karena itu, kami gerakkan anggota untuk membantu mempercepat proses evakuasi material longsoran, karena dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan," katanya.

Selain dari unsur kepolisian, personel TNI dari Kodim 0827 Sumenep juga diterjunkan bergabung dengan personel Polres Sumenep dan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pemkab Sumenep.

Selain di Desa Pakandangan Barat, bencana tebing longsor akibat hujan deras disertai petir dan angin kencang yang terjadi pada 22 Maret 2022 itu juga menyebabkan jalur lalu lintas di Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Sumenep, ambles.

"Personel kami bagi dua, satu kelompok ke Desa Pakandangan dan satu kelompok lagi ke Desa Basoka," katanya, menjelaskan.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep, dua kecamatan, yakni Kecamatan Bluto dan Kecamatan Rubaru, memang termasuk daerah rawan bencana longsor saat musim hujan. Wilayah lain yang juga rawan longsor adalah Kecamatan Guluk-guluk,Ganding dan Kecamatan Pragaan.

"Bencana tanah longsor ini memang merupakan salah satu jenis bencana yang biasa terjadi, selain banjir dan angin kencang," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumenep Didik Wahyudi.

Sementara wilayah yang masuk daerah rawan banjir, antara lain Kecamatan Lenteng, Batuan, Bluto dan Kecamatan Kota Sumenep, sedangkan yang rawan angin kencang Kecamatan Kalianget dan Gili Genting. BPBD Pemkab Sumenep mencatat, selama musim hujan ini telah terjadi lima kali bencana longsor, dua kali angin kencang dan tiga kali banjir.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement