Selasa 01 Mar 2022 16:39 WIB

Saring Ketat Wisatawan, Penggunaan PeduliLindungi dan Visiting Jogja Ditingkatkan

PeduliLindungi sempat ditinggalkan oleh beberapa pelaku industri pariwisata.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Wisatawan berjalan-jalan di jalur pedestrian Malioboro, Yogyakarta, Senin (28/2/2022). Wisatawan memadati kawasan Malioboro saat Libur panjang Isra Mi
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan berjalan-jalan di jalur pedestrian Malioboro, Yogyakarta, Senin (28/2/2022). Wisatawan memadati kawasan Malioboro saat Libur panjang Isra Mi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wisatawan yang datang ke DIY saat libur panjang akhir pekan kemarin meningkat. Peningkatan ini mencapai 50 persen dibandingkan dengan akhir pekan biasa.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan, pihaknya pun meningkatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan Visiting Jogja ditingkatkan. Hal ini guna menyaring ketat wisatawan yang masuk ke DIY.

Pasalnya, saat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sempat landai di DIY beberapa waktu lalu, penggunaan aplikasi tersebut khususnya PeduliLindungi sempat ditinggalkan oleh beberapa pelaku industri pariwisata.

Sementara, saat ini kasus positif Covid-19 di DIY terus menunjukkan kenaikan dengan tambahan kasus mencapai lebih dari seribu kasus per hari. Pihaknya pun mengeluarkan surat edaran kepada pelaku industri wisata untuk kembali meningkatkan penggunaan aplikasi tersebut.

"Kita lakukan peningkatan untuk penggunaan aplikasi itu karena jadi filter untuk mengetahui (wisatawan) yang masuk itu betul-betul sudah divaksin atau belum dan terkonfirmasi (positif Covid-19) atau tidak," kata Singgih kepada Republika melalui sambungan telepon.

Pasalnya, juga banyak wisatawan dari luar daerah yang datang menggunakan kendaraan pribadi dan tidak menyertakan syarat-syarat sebagai pelaku perjalanan keluar daerah. Seperti belum mendapatkan vaksin dengan dosis lengkap dan tidak menyertakan hasil negatif Covid-19 baik dari RDT antigen maupun PCR.

"(Pelaku perjalanan keluar daerah) Yang tidak melampirkan syarat-syarat itu, tapi bisa dilihat di scan QR code-nya (di PeduliLindungi), disitu terdeteksi disitu, jadi penggunaan PeduliLindungi ditingkatkan," katanya menambahkan.

Sedangkan, penggunaan Visiting Jogja juga dilakukan untuk monitoring pergerakan wisatawan yang ada di destinasi wisata. Penggunaan ini, kata Singgih, juga dalam rangka pendataan terhadap pengunjung yang datang ke DIY.

"Untuk berkunjung ke Yogya supaya lebih aman dan nyaman, lakukan reservasi lewat Visitig Jogja. Itu juga membantu pengelola (destinasi wisata) dan pemerintah untuk melakukan pendataan pengunjung," ujar Singgih.

Saat ini, masih ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di DIY. Meskipun begitu, PPKM level 3 ini tidak begitu menekan mobilitas masyarakat, termasuk pergerakan wisatawan yang datang ke DIY mengingat masih tingginya kunjungan wisatawan.

"Jadi PPKM level 3 (sekarang) memang berbeda treatment-nya dengan yang Delta dulu.  Sekarang memang ada pelonggaran dari beberapa indikator yant ada dalam peraturan Inmendagri. Tentunya ini juga melihat situasi yang berkembang, walaupun Omicron tidak boleh diremehkan," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement