Kamis 03 Feb 2022 16:10 WIB

Jumlah Pedagang Terdampak Kebakaran Kompleks Relokasi Pasar Johar Semarang

Para pedagang masih banyak yang syok dan stres.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang membakar kompleks Relokasi Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (2/2/2022). Belum diketahui penyebab serta kerugian akibat terbakarnya area Blok F dan Blok E di kompleks relokasi pasar tradisional tersebut. Hingga Rabu (2/2) pukul 21:15 WIB belasan mobil pemadam kebakaran dibantu mobil meriam air kepolisian beserta personel TNI-Polri dan BPBD Kota Semarang masih berupaya memadamkan kobaran api.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang membakar kompleks Relokasi Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (2/2/2022). Belum diketahui penyebab serta kerugian akibat terbakarnya area Blok F dan Blok E di kompleks relokasi pasar tradisional tersebut. Hingga Rabu (2/2) pukul 21:15 WIB belasan mobil pemadam kebakaran dibantu mobil meriam air kepolisian beserta personel TNI-Polri dan BPBD Kota Semarang masih berupaya memadamkan kobaran api.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 1.000 orang pedagang diperkirakan kehilangan mata pencaharian mereka, menyusul terjadinya kebakaran di kompleks relokasi pedagang Pasar Johar, yang menempati lahan lingkungan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (2/2) malam.

Jumlah tersebut meliputi para pedagang yang selama ini menempati Blok E, F dan sebagian Blok G yang terdampak langsung oleh kebakaran hebat di kompleks relokasi pedagang Pasar Johar tersebut. Mereka merupakan para pedagang yang belum mendapatkan tempat di Pasar Johar Baru, yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo, pada 5 Januari 2022 lalu.

Ketua Paguyuban Pedagang Relokasi Pasar Johar, Surahman yang dikonfirmasi mengungkapkan, terkait dengan berapa jumlah kios dan lapak pedagang yang ludes terbakar masih dalam proses penghitungan. “Hari ini, kami sudah minta kepada teman- teman untuk menghitung," ungkapnya, di Semarang, Kamis (3/2).

Pascaterjadinya kebakaran hingga saat ini, jelasnya, para pedagang masih banyak yang syok dan stres karena kios mereka luluh lantak akibat dampak kebakaran tersebut. Sehingga proses pendataan berapa jumlah total kios yang terbakar dan milik siapa saja baru dapat dilakukan pada hari ini.

Namun dengan melihat dampak kebakaran di lokasi yang meliputi Blok E, F dan sebagian Blok G diperkirakan mencapai lebih dari 1.000 pedagang yang terdampak. "Namun itu baru perkiraan, untuk jumlah pastinya harapannya sudah bisa didapatkan besok, setelah proses pendataan rampung," jelasnya.

Surahman menambahkan, para pedagang yang terdampak kebekaran ini merpakan para pedagang yang belum mendapatkan tempat di Pasar Johar Baru, setelah dilakukan revitalisasi. Terkait musibah ini, perwakilan pedagang juga sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Melalui Dinas Perdagangan Kota Semarang, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal mengupayakan secepatnya para pedagang yang terdampak kebakaran di kompleks relokasi pedagang Pasar Johar ini sudah bisa beraktivitas kembali. “Sementara itu, hasil koordinasi kami," katanya.

Perihal berapa jumlah pedagang yang terdampak juga diamini oleh Kepala Keamanan Kompleks Relokasi Pedagang Pasar Johar, Sutiyono. Menurutnya --jika melihat lokasi yang habis terbakar-- paling tidak ada sekitar 1.000 pedagang yang terdampak. "Kurang lebih segitu lah (sekitar 1.000 pedagang-Red)," katanya.

Namun, lanjut Sutiyono, proses pendataan masih berjalan termasuk berapa total kerugian yang diakibatkan akibat kebakaran di kompleks relokasi pedagang pasar Johar ini. Yang jelas banyak pedagang yang tidak bisa menyelamatkan dagangan mereka hingga kios berikut isinya ludes ludes terbakar.

"Bahkan pada saat terjadi kebakaran umumnya pedagang sudah meninggalkan kios dan lapak-lapak, sehingga kebanyakan mereka sudah berada di rumah masing-masing. "Saat mereka datang ke lokasi, hanya bisa menyaksikan kios dan lapak- lapak yang sudah diamuk api," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement