Selasa 14 Dec 2021 17:02 WIB

Antisipasi DIY Menghadapi Lonjakan Wisatawan Saat Nataru

Pemda DIY melakukan berbagai antisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Antisipasi DIY Menghadapi Lonjakan Wisatawan Saat Nataru (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Antisipasi DIY Menghadapi Lonjakan Wisatawan Saat Nataru (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memperkirakan akan terjadi lonjakan wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Dikhawatirkan, lonjakan ini akan menjadi penyebab gelombang ketiga Covid-19 khususnya di DIY.

"Yang perlu diantisipasi, melonjaknya wisatawan atau pemudik selama Nataru di saat pandemi Covid-19," kata Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Yuna Pancawati kepada wartawan, Selasa (14/12).

Baca Juga

Pemda DIY pun melakukan berbagai antisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Nataru. Salah satunya dengan pengendalian arus lalu lintas di pintu masuk DIY oleh Dinas Perhubungan DIY bersama TNI/Polri dan Satpol PP.

Yuna menyebut, pengendalian arus lalu lintas dilakukan melalui Sistem Kendali Lalu lintas Kendaraan atau Area Traffic Control System (ACTS) mulai 24-31 Desember 2021. Penghitungan dan pemantauan kendaraan bermotor yang masuk dan keluar DIY juga dilakukan di wilayah perbatasan.

"Mulai dari Tempel, Prambanan, Piyungan dan Gamping," ujar Yuna.

Tidak hanya itu, pengendalian arus lalu lintas menuju destinasi wisata juga diberlakukan. Pengendalian menuju destinasi wisata ini dengan pemeriksaan terhadap angkutan pariwisata di simpul transportasi umum yang dilakukan hingga akhir Desember 2021.

Seperti pemeriksaan angkutan wisata yang dilakukan di Kota Yogyakarta, yang mana berpusat di Terminal Giwangan. Patroli lalu lintas di kawasan destinasi wisata, kata Yuna, juga sudah dilakukan sejak November lalu dan berakhir pada Desember.

"Didirikan posko informasi seputar Nataru terkait ketentuan perjalanan darat dan lain-lain di Genggung, Prambanan, Piyungan dan Gamping," jelasnya.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga sudah menyebut bahwa pihaknya tidak melakukan sampling acak bagi pelaku perjalanan atau wisatawan yang masuk ke DIY di masa libur Nataru 2022. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yang mana DIY sendiri melakukan sampling acak dengan RDT antigen di perbatasan.

"Ya, kita memang tidak dimungkinkan untuk (sampling acak) itu," kata Sultan.

Meskipun begitu, DIY mengintensifkan penjagaan terutama bagi wisatawan atau pelaku perjalanan yang menggunakan jalur darat. Penjagaan ini diintensifkan di wilayah-wilayah perbatasan DIY.

"Karena di jalan (perbatasan) kan juga ada yang jaga," ujar Sultan.

Penjagaan di wilayah perbatasan juga dilakukan untuk memeriksa kelengkapan syarat bagi pelaku perjalanan. Mulai dari kelengkapan terkait wajib vaksin dengan dosis penuh atau dua dosis dan RDT antigen bagi pelaku perjalanan keluar daerah.  

"Mungkin salah satu faktor (diterapkannya wajib vaksin dua dosis) untuk mengurangi yang sekian puluh juta (wisatawan) mau ke daerah. Berarti sudah harus vaksin dua kali, tidak cukup sekali," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement