Rabu 08 Sep 2021 10:20 WIB

Sekolah Tatap Muka, Sultan: Saya Enggak Berani Beri Izin

Pelajar yang wajib vaksin dari tingkat SD, SMP dan SMA mencapai 58 ribu pelajar.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Foto: Dok Pemprov DIY
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY masih belum memutuskan rencana untuk melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Walaupun PPKM sudah turun ke level 3, Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyebut, dilakukannya PTM berisiko meningkatnya penularan Covid-19.

"Saya enggak berani memberikan izin keputusan untuk anak-anak tatap muka apalagi bersekolah," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (7/9).

Dikhawatirkan muncul klaster baru penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah jika PTM digelar. Walaupun seluruh pelajar sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama, katanya, pihaknya belum berani memutuskan untuk memulai PTM.

Sultan pun sebelumnya sempat menyebut bahwa salah satu syarat untuk digelarnya PTM yakni minimal vaksinasi pelajar sudah mencapai 80 persen. Sementara, untuk vaksinasi guru dan tenaga kependidikan di DIY sudah selesai dilakukan.  "Biarpun baru vaksin pertama, kalau saya khawatir nanti banyak yang positif," ujar Sultan.

 

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut, vaksinasi pelajar yang ada di Kota Yogyakarta sudah selesai dilakukan. Namun, capaian vaksinasi ini mencapai 83 persen.

"Vaksinasi pelajar sudah selesai tanggal 4 September 2021 yang lalu, sudah mencapai 83 pelajar (divaksin) yang sekolah di Kota Yogya, mulai dari SD/madrasah-SMK/SMA/pondok sudah sudah divaksin," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Heroe mengatakan, jumlah pelajar yang wajib vaksin dari tingkat SD, SMP dan SMA mencapai 58 ribu pelajar. Artinya, 83 persen yang sudah divaksin dari total tersebut yakni 48.140 pelajar.

Sehingga, masih ada 9.860 pelajar yang harus divaksin. Namun, katanya, pelajar yang belum vaksin tersebut sebagian besarnya tidak sedang berada di Kota Yogyakarta.

"Selebihnya masih berada di luar kota, di kampung halamannya masing-masing atau ada yang tidak dapat izin dari orangtuanya," ujar Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut.

Walaupun capaian vaksinasi pelajar sudah lebih dari 80 persen, pihaknya belum akan memulai PTM. Heroe menuturkan, pihaknya masih mempertimbangkan aspek epidemiologi untuk memulai PTM.

"Meskipun lebih dari 83 persen siswa sudah vaksin, semua guru dan karyawan sudah vaksin dan sekolah sudah siap dari fasilitas serta metodenya, Kota Yogya masih menunggu aspek epidemiologinya. Terutama potensi terjadinya penularan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement