Senin 19 Jul 2021 21:04 WIB

Kolaborasi Interprofesional Kesehatan Perlu Ditingkatkan

Tantangan pendidikan profesi kesehatan saat ini berbasis kebutuhan dan minat.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kolaborasi Interprofesional Kesehatan Perlu Ditingkatkan (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Kolaborasi Interprofesional Kesehatan Perlu Ditingkatkan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dekan FKKMK UGM, Prof Ova Emilia mengatakan, peningkatan kolaborasi interprofesional, pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan semakin penting. Itu untuk memperkuat layanan primer sebagai garda depan pelayanan kesehatan masyarakat.

Ia menilai, penguatan kapasitas SDM menjadi poin penting menunjang peningkatan kualitas pelayanan kesehatan primer. Karenanya, lewat pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan berkualitas serta didukung pendidikan lintas profesi.

Lalu, dilakukan penguatan pengetahuan kesehatan populasi yang diharapkan mampu tingkatkan mutu layanan kesehatan capai derajat kesehatan masyarakat. Apalagi, tantangan pendidikan profesi kesehatan saat ini berbasis kebutuhan dan minat.

"Di sinilah peran institusi pendidikan sangat besar menyiapkan calon lulusannya agar mau bekerja di lapangan. Tidak hanya mencetak lulusan kompeten,tetapi juga berjiwa kemanusiaan tangani persoalan kesehatan di level hulu atau masyarakat," kata Ova, Senin (19/7).

 

Nantinya, persoalan peningkatan kolaborasi interprofesional dan pendidikan akan didiskusikan pakar-pakar berbagai negara dunia dalam konferensi internasional. The Network: Toward Unity for Health (TUFH) 2021 digelar pada 20-23 Juli 2021.

Konferensi yang mengusung tema Enhancing Interprofessional Collaboration and Learning for Strengthening Primary Health Care ini diikuti ratusan akademisi dan praktisi. Dari negara-negara Asia, Afrika, Amerika, Australia dan Eropa.

"Tahun ini, FKKMK UGM dipercaya kembali menjadi tuan rumah TUFH, setelah 1990-an. Harapannya, konferensi bisa meningkatkan kapasitas SDM yang berdampak ke peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan mewujudkan kesehatan bagi semua," ujar Ova.

Executive Director of TUFH, Nicholas Torres menuturkan, sejauh ini belum ada yang sukses kolaborasi interprofesional. Namun, usaha peningkatan kolaborasi interprofesional perlu terus dilakukan wujudkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Ia berharap konferensi bisa membahas upaya-upaya tingkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Ajang berbagi penelitian pendidikan interprofesional, pendidikan berbasis komunitas, akuntabilitas sosial, pelayanan kesehatan primer dan lain-lain.

"Ketercapaian kolaborasi interprofesional di berbagai wilayah belum ada yang 100 persen sukses. Karenanya, kolaborasi antar profesional tenaga kesehatan perlu lebih ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan," kata Torres. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement