Kamis 06 May 2021 16:22 WIB

Wisma Wijayakusuma Jadi Lokasi Karantina Pasien OTG

Perkembangan Covid-19 di Banyumas sepekan terakhir mulai mengalami peningkatan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas merapikan kamar karantina untuk pasien Covid-19 tanpa gejala.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Petugas merapikan kamar karantina untuk pasien Covid-19 tanpa gejala.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Achmad Husein menyebutkan kondisi rumah karantina pasien OTG Covid 19 di Baturraden, saat ini sudah penuh. Di Baturraden sebenarnya ada dua lokasi tempat karantika OTG.

"Satu di Balai Diklat Pemkab dan satunya lagi di Pondok Slamet. Namun kedua lokasi itu, sekarang sudah penuh,'' jelasnya, Kamis (6/5).

Terkait hal ini, pemkab telah berkoordinasi dengan Korem 071/Wijaya Kusuma untuk menempati beberapa bagian bangsal perawatan dan halamannya sebagai lokasi karantina OTG. ''Sekarang sedang kita siapkan lokasi di Wisma Wijayakusuma,'' jelasnya.

Ia mengakui, perkembangan Covid-19 di Banyumas selama sepekan terakhir memang mulai mengalami peningkatan. Hal ini antara lain ditandai dengan munculnya beberapa klaster Tarawih di beberapa masjid/mushala di wilayah Banyumas. ''Setelah sebelumnya dua klaster terdeteksi, belakangan bertambah satu klaster lagi,'' jelasnya.

Dua klaster yang sebelumnya terdeteksi, adalah klaster jamaah shalat Tarawih di Masjid Desa Pekaja Kecamatan Kalibagor dan jamaah Tarawih di mushala Desa Tenggeran Kecamatan Somagede. Setelah dua klaster tersebut, terdeteksi lagi jamaah Tarawih di Desa Karangcegak Kecamatan Sumbang.

''Total dari seluruh klaster tersebut, ada 100 pasien Covid-19 kategori OTG yang menjalani karantina. Perkembangan jumlah pasien yang cepat ini, menyebabkan lokasi karantina Baturraden sudah tidak bisa menampung pasien baru,'' katanya.  

Ke depan, Husein memperkirakan jumlah pasien akan terus bertambah seiring dengan upaya tracing dan testing yang terus ditingkatkan pada  orang-orang yang memiliki kontak erat.

Terkait hal ini, bupati meminta masyarakat Banyumas untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat, sehingga peningkatan kasus Covid-19 di Banyumas bisa ditekan. Terlebih pada masa menjelang Lebaran seperti sekarang, di mana masyarakat banyak mendatangi pusat perbelanjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement